Masya Allah..Lima Anak Yatim Tidur Bareng Kambing

Rabu, 12 Oktober 2016 – 10:35 WIB
Rumah lima anak yatim. Foto: JPG/Jawa Pos

BOGOR - Kehidupan lima anak yatim piatu yang tinggal di gubuk reyot di Kampung Batok, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, jadi trending topic pertama di media sosial Twitter dengan tagar ironiKabBogor.

Mereka putra putri pasangan Didi dan istrinya, Supiyah, pasutri yang meninggal pada 2012.

Lima penghuni rumah berdinding bilik itu adalah Kanta, 33; Subur, 19; Sabar, 17; Idris, 11; dan Neng Alung, 9.

Di antara mereka berlima, hanya dua yang masih bersekolah, yakni Neng Alung yang duduk di kelas III dan Idris di kelas V madrasah ibtidaiyah.

BACA JUGA: Siap-Siap, Akan Ada Festival Pulau Tomia di Wakatobi

 ''Kakak kerja serabutan, angon kambing. Buat (biaya) sehari-hari susah,'' tutur Sabar.

Mengingat kambing yang diangon sang kakak hanya titipan orang, mereka pun terpaksa berbagi ''kandang'' ketika hujan datang.

Kondisi itulah yang kemudian tersebar di media sosial tentang kehidupan lima kakak beradik yatim piatu yang hidup dalam ''kandang''.

''Semuanya tinggal di rumah reyot. Belum pernah sama sekali mendapat bantuan,'' tutur aktivis sosial Bogor Barat Dessy Suprihatini.

Kondisi kehidupan mereka sangat jauh dari kata layak. Gubuk itu hanya berukuran 4 x 2 meter dengan tempat tidur berupa tikar di atas papan 2 x 4 meter.

BACA JUGA: Ya Ampun…3.000 Rumah Terendam Banjir

Kamar tidur, ruang keluarga, dan dapur bercampur menjadi satu.

''Sehari-hari mereka harus menunggu belas kasihan tetangganya untuk bisa makan. Anak pertamanya bekerja sebagai kuli serabutan. Kondisi itu membuat beban hidup mereka semakin berat dan butuh uluran bantuan dari semua pihak,'' ucap Dessy menggebu.

Kabar itu pun memerahkan telinga Bupati Bogor Nurhayanti.

BACA JUGA: Korupsi, Pak Kades Dipecat Tidak dengan Hormat

Kemarin Yanti - sapaan Nurhayanti- langsung memerintah aparatur setempat meninjau kondisi keluarga tersebut.

Termasuk langsung menginventarisasi kebutuhan anak-anak itu. Terlebih bagi si kecil yang masih bersekolah.

''Insya Allah Pak Camat sudah ditugaskan untuk ke lokasi."

Dia juga meminta lima anak yatim piatu tersebut mendapat perhatian lebih lanjut, serta kediaman mereka segera direhabilitasi melalui program rumah tidak layak huni (RTLH).

 ''Saya minta dicarikan solusi untuk penanganan lainnya,'' imbuhnya. (nal/ded/d/c17/ami/flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Bakal Online, Bus AKAP Harus Mau Berubah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler