Kalangan orangtua dan pemuka masyarakat Muslim di Sydney menyatakan mereka ingin agar anak-anak muda tidak terjebak dalam ideologi ekstrim dan lebih berpikiran moderat.
Demikian terungkap saat ABC mewawancarai sejumlah orangtua dari kalangan masyarakat Muslim di Fitya Youth Centre di daerah Yagoona, Sydney.
BACA JUGA: Ternak Sapi Australia Disembelih dengan Cara Dipukuli Palu di Vietnam
Propaganda yang gencar dijalankan kelompok garis keras seperti ISIS memang diakui menambah beban kalangan orangtua untuk menjaga anak-anak mereka untuk tidak terjebak.
Suasana kegiatan di Fitya Youth Centre, Sydney.
BACA JUGA: Seniman Australia Ini Usul Pelajar Diberikan Ganja untuk Dorong Kreativitas
Menurut Muaz Al Haj dari Fitya Youth Centre, pusat kegiatan remaja yang dikelolanya ini telah memfasilitasi anak-anak muda Muslim untuk terhindar dari berbagai pengaruh buruk.
BACA JUGA: Makin Banyak Anak di Australia Menjadi Pelaku Kekerasan
"Para remaja dan anak muda telah menjadi sasaran berbagai hal buruk mulai dari narkoba, alkohol, kekerasan, sehingga kami terdorong untuk mencegah hal itu," katanya.
Salah seorang orangtua bernama Tarek Deen menyatakan, ia ingin agar anak-anaknya tumbuh dewasa dengan pemikiran moderat.
Ditanya apa yang dimaksud dengan pemikiran moderat, Deen mengatakan, "Kami menentang ekstrimisme dan fundamentalisme. Saya ingin anak-anak saya belajar prinsip-prinsip Islam. Kami menentang pembunuhan".
Sementara itu Sheikh Mohammad Trad, seorang penceramah di tempat itu, menyatakan dalam ceramahnya ia juga menyinggung mengenai berbagai tindakan yang dilakukan ISIS.
"Saya membahas soal ISIS dalam ceramah saya. Dan tegas menyatakan mereka bukan Islam. Ini menurut akal sehat saja jelas mereka bukan Islam," katanya.
Trad menambahkan, pihaknya selalu ingin mengingatkan masyarakat Muslim untuk tidak terpengaruh dengan kelompok ekstrimis.
"Padahal masih banyak isu lain yang dihadapi masyarakat Muslim sendiri," katanya.
Namun, isu ISIS ini ternyata lebih menyita perhatian. "Dalam pikiran mereka, perbuatan mereka itu benar. Sehingga kami harus selalu mengingatkan bahwa hal itu tidak benar," kata Trad.
"Jika anda ingin melakukan sesuatu yang benar, banyak hal yang bisa anda kerjakan di sini (Australia)," tambahnya.
Orangtua lainnya, Hassam Ayish, mengatakan anak-anak muda Australia yang bergabung dengan ISIS di Timur Tengah kemungkinan kurang mendapat perhatian dari orangtuanya selama ini.
Hassam Ayish.
"Jika di rumah tidak ada perhatian dan kedamaian, dan tiba-tiba ada orang yang menawari iming-iming (seperti yang dilakukan propaganda ISIS), anda akan mencoba dan ikut,' katanya.
Ditanya apakah ia sendiri khawatir anak-anaknya akan mencari informasi soal ISIS di internet, Ayish menyatakan ia tidak khawatir.
"Jika mereka tahu bahwa selalu ada ayah dan ibu untuk berbicara soal apa saja, mereka pasti akan bertanya," katanya.
Menurut dia, jika rumahtangga berantakan dan ayah-ibunya sibuk dan anak-anaknya terisolir, di situlah pangkal persoalan muncul.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ciptakan Animasi Tanah Liat, Siswa SD di Darwin Menangi Penghargaan Film