jpnn.com, MAJALENGKA - Kasubdit Kemitraan dan Masyarakat Peduli Api, Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK Purwantio menyebutkan, sejak masyarakat peduli api (MPA) Paralegal terbentuk pada 2020, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat diminimalisasi.
Hal tersebut disampaikan Purwantio saat menggelar patroli pencegahan kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai, Bantaragung, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (22/4).
BACA JUGA: KLHK Gelar Pelatihan Masyarakat Peduli Api di Majalengka
"Program ini baru dimulai tahun 2020. Alhamdullilah, tidak ada kebakaran," kata Purwantio di lokasi, Kamis.
Saat ini, program tersebut telah tersebar di 12 desa di lima provinsi di Indonesia.
BACA JUGA: KLHK Apresiasi Kinerja Tim MPA Paralegal di Bantaragung Majalengka
Riau lima desa, Sumatera Selatan dua desa, Jambi dua desa, dan Kalimantan Barat satu desa, Kalimantan Selatan satu desa, dan Jawa Barat satu desa.
Syarat pembentukan program tersebut, lanjut dia, provinsi atau gubernur menetapkan darurat bencana.
BACA JUGA: KLHK Gencar Bentuk Masyarakat Peduli Api dalam Pengendalian Karhutla
"Direkrut dari orang-orang yang punya hati untuk konservasi, mencintai alam secara sukarela dan ingin menjaga lingkungan," ucap Purwantio.
Dia memastikan, program tersebut bakal dibentuk di 40 desa.
Sejauh ini, KLHK tengah merencanakan dan mengusulkan ke Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB).
"Direncanakan ada 40 desa. Pengusulan pendanaannya kegiatan paralegal itu bisa diberikan dana dari dana siap pakai BNPB," kata Purwantio. (cr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama