Masyarakat Tak Percaya Covid-19 hingga Keterbatasan Faskes Jadi Masalah di Dharmasraya

Selasa, 10 Agustus 2021 – 09:41 WIB
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat berbincang dengan jajaran redaksi JPNN.com dan Genpi.co di Graha Pena, Jakarta, Rabu (21/8). Foto/dok: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan menjelaskan beberapa permasalahan yang dihadapinya bersama jajaran dalam menangani pandemi Covid-19 di daerahnya.

Sutan Riska mengaku telah menyediakan Rumah Sehat di setiap desa sebagai fasilitas isolasi terpusat untuk pasien terkonfirmasi Covid-19 di Dharmasraya.

BACA JUGA: Wakil Ketua Komisi IX DPR RI: Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Utama Penanganan Covid-19

Fasilitas tersebut, katanya, disediakan sebagai upaya pemerintah daerah untuk merawat pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri agar bisa ditangani dengan baik.

"Di Dharmasraya itu yang aktif positif hari ini 536 orang. Sekitar 400 orang itu melakukan isolasi Mandiri," kata Sutan Riska dalam program Bicara Kekinian Mencari Solusi (Bikin Risol) yang disiarkan melalui akun JPNN.com di Youtube, Senin (9/8).

BACA JUGA: Tak Disangka, Sabu-sabu 126,6 Kg Itu Ternyata Dikendalikan oleh DK

Walakin, Sutan mengaku masih kesulitan mengajak masyarakat untuk melakukan isolasi terpusat karena banyak yang tidak percaya dengan hal-hal terkait virus Corona.

"Kemarin, kami ada beberapa kasus juga orang meninggal Covid, tetapi jenazahnya diambil. Dibilangnya enggak Covid padahal meninggal karena Covid," ucap Sutan.

BACA JUGA: PPKM Diperpanjang, Pengamat Khawatir Masyarakat jadi Nekat

Selain kepercayaan masyarakat terhadap Covid-19 yang kurang, tingkat kepatuhan warga untuk menjalani protokol kesehatan juga mulai menurun.

Memasuki bulan Agustus, Sutan telah melarang kegiatan perlombaan yang biasanya dilakukan masyarakat sebagai peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

"Kegiatan di daerah itu banyak sekali. Ada perlombaan-perlombaan dan ada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang harus kita tunda habis dan tidak boleh dilaksanakan," bebernya.

"Ini sangat banyak benturan-benturan sosial di tengah-tengah masyarakat dengan pemerintahan, tetapi di satu sisi kami harus tegas," lanjut politikus PDIP itu.

Permasalahan lain yang dihadapi Sutan Riska di Dharmasraya adalah belum adanya rumah sakit yang memadai dan jumlah tenaga kesehatan pun kurang.

"Ini menjadi tantangan yang sangat berat bagi kami. Apalagi kami butuh tenaga-tenaga kesehatan yang ahli dan juga fasilitas alat kesehatan yang semuanya harganya sangat mahal sekali," ujar ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu. (mcr9/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler