jpnn.com - NAIROBI - Korban meninggal dunia penyanderaan Mall Westgate, Nairobi, Kenya beberapa waktu lalu, diduga mengalami penyiksaan keji sebelum menemui ajalnya.
Hal ini diungkapkan seorang dokter dari kepolisian setempat yang terlibat dalam proses evakuasi jenazah para korban. Kepada surat kabar Kenya, The Star dokter yang menolak untuk disebut namanya itu menceritakan secara detail kekejaman kelompok Al-Shabab kepada para sandera.
BACA JUGA: Intel AS Pernah Intensif Mata-Matai Muhammad Ali
"Mereka mencungkil mata, memotong telinga dan hidung para korban. Jari mereka dipotong pakai tang, hidung mereka juga. Itu fakta bukan dugaan," ujarnya dalam wawancara tersebut seperti dilansir dari stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (27/9).
Sampai saat ini pihak kepolisian Kenya masih sangat tertutup terkait fakta-fakta tragedi Westgate. Sehingga kebenaran cerita sang dokter belum dapat diverifikasi.
BACA JUGA: Jenis Baru Ikan Listrik Ditemukan di Pedalaman Guyana
Sikap tertutup aparat pun mulai mendapat reaksi negatif dari masyarakat. Mereka menuntut pemerintah untuk segera mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi selama masa penyanderaan.
Menanggapi hal ini, Menteri Dalam Negeri Joseph Ole Lenku meminta keluarga korban dan masyarakat untuk bersabar sampai proses evakuasi rampung. Menurutnya, proses evakuasi jenazah kemungkinan akan memakan waktu sepekan.
BACA JUGA: Nissan Tarik Ratusan Ribu Produk
Seperti diketahui, pada hari Sabtu (21/9) lalu sejumlah anggota kelompok militan asal Somalia al-Shabab menyerbu dan menyandera puluhan pengunjung pusat perbelanjaan Westgate di pusat kota Nairobi. Aksi kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaedda itu memakan 67 orang korban jiwa dan sejumlah lainnya luka-luka. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Grup Danone Dituding Menyuap Pejabat Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi