jpnn.com, SAMARINDA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah secara resmi membuka Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri di Hotel Mercure Samarinda, Senin (11/10).
Dia menyampaikan pemerintah melalui Kemnaker terus berupaya menekan pengangguran di tanah air, salah satunya melalui program pemagangan.
BACA JUGA: Menaker Ida Gelar Dialog dengan Penerima BSU sambil Lesehan
"Kami punya keinginan pengangguran bisa ditekan, salah satu alternatifnya adalah melalui pemagangan," ucap Menaker Ida.
Dia menjelaskan pemagangan merupakan bagian dari proses pelatihan dengan menempatkan peserta di perusahaan, sehingga mereka bisa merasakan situasi dan suasana bekerja.
BACA JUGA: 285 Peserta Magang Dikirim ke Luar Negeri
"Jadi pemagangan itu bagian dari pelatihan. Pemagangan bukan untuk mendapatkan tenaga kerja murah secara terselubung. Pemagangan adalah bagian dari proses pelatihan," ucapnya.
Menaker Ida menyebutkan pemagangan luar negeri, khususnya ke Jepang sudah berlangsung sejak 1993 dan hingga saat ini peserta yang sudah dikirim ke Jepang sudah mencapai 85.415 orang peserta.
BACA JUGA: Menaker Ida: Program Pemagangan untuk Hasilkan Tenaga Kerja Kompeten
Menurutnya, banyak mantan peserta yang mengikuti pemagangan di Jepang kemudian menjadi pengusaha sukses atau diterima dunia usaha, baik di Jepang sendiri maupun di dalam negeri.
"Mereka mulai dari pemagangan, kemudian bisa menjadi pekerja. Ada yang (kini) miliki pekerja sampe 500. Banyak sekali lah dari usaha kecil sampai skala menengah," beber Menaker Ida.
Pemagangan di Jepang dihentikan sementara karena pandemi. Pemerintah Jepang membatasi kehadiran warga negara asing, termasuk peserta pemagangan.
Namun kini pihaknya sudah berkirim surat ke Pemerintah Jepang agar kembali membuka diri untuk pemagangan dari Indonesia seiring dengan perbaikan kondisi Covid-19 di tanah air.
"Kami sampaikan pandemi bisa dikendalikan. Positivity rate turun, kami sampaikan kondisi ini ke Pemerintah Jepang, sehingga kesempatan pemagangan ini bisa dibuka kembali," ujarnya.
Dirjen Binalavotas Budi Hartawan menambahkan sosialisasi pemagangan luar negeri ini diikuti stakeholder terkait sebanyak 55 orang yang berasal dari unsur dinas ketenagakerjaan propinsi, kabupaten atau kota di wilayah Kalimantan Timur, serta forum dan asosisasi yang terkait dengan program pemagangan.
Budi berharap setelah peserta mengikuti sosialisasi akan dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh kepada masyarakat di lingkungan masing-masing, sehingga akan terbuka kesempatan yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat di Provinsi Kaltim.
"Sosialisasi ini juga kami harapkan dapat menyebarkan informasi mengenai program pemagangan Jepang dan semakin terbuka kesempatan untuk masyarakat terutama yang dari Indonesia timur," ucap Budi.
Pembukaan sosialisasi pemagangan luar negeri ini dihadiri Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri, Staf Khusus Menaker Caswiyono Rusydi, Wali Kota Samarinda Andi Harun, dan Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah.
Pelaksanaan sosialisasi pemagangan luar negeri telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (mrk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi