Mau Sampai Kapan Bergantung pada Industri Batu Bara?

Jumat, 21 Juni 2019 – 05:16 WIB
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, BANJARMASIN - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan Herawanto mengungkapkan, pemerintah daerah harus serius mendorong sektor-sektor ekonomi baru.

Pasalnya, selama ini perekonomian Kalsel masih sangat tergantung pada sektor pertambangan.

BACA JUGA: Produksi Batu Bara Tumbuh 12,14 Persen

"Kehadiran sektor ekonomi baru sangat diperlukan. Karena batu bara yang sampai hari ini masih menjadi primadona, sulit untuk diperbarui di masa depan," ucapnya, Rabu (19/6).

BACA JUGA: Produk Fashion Dominasi Transaksi e-Commerce

BACA JUGA: Usai Tabrak Pengendara hingga Tewas, Mobil Honda City Kabur

Di atas kertas, rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang disusun pemkab, pemko dan pemprov sudah diarahkan untuk menggarap sumber ekonomi baru.

Pertanyaannya, apakah sudah dilaksanakan? Apakah sudah dipersiapkan?

BACA JUGA: Lima Desa di Kotabaru Kalsel Terendam Banjir

Mengutip data BI, daerah yang paling tergantung pada sektor pertambangan adalah Kabupaten Balangan.

Struktur ekonominya sebesar 62,2 persen dibangun dari batu bara. Kebalikannya adalah Banjarmasin dengan besaran 0,0 persen.

Hal itu wajar mengingat Banjarmasin tidak memiliki sumber daya energi fosil yang bisa dikeruk.

"Selain Banjarmasin, ada Banjarbaru, Barito Kuala dan Hulu Sungai Utara yang juga tidak terlalu tergantung pada sektor pertambangan. Sisanya boleh dibilang sangat ketergantungan," jelasnya.

Menurut Herawanto, sebenarnya ada banyak potensi ekonomi baru yang bisa digarap. Antara lain sektor agrobisnis, perikanan, bahkan pariwisata.

"Tinggal bagaimana pemdanya. Harus serius membenahi infrastruktur pendukung," tandasnya. (sya/fud/ema/prokal/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Duka, Ipda Edi Suprapto Meninggal Dunia Masih Pakai Baju Dinas


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler