jpnn.com, SIMALUNGUN - Seorang perempuan berinisial ES terpaksa digelandang ke Polsek Purba lantaran menyembunyikan kematian bayinya.
Warga Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba, Simalungun, menyebut bayi laki-laki yang baru dilahirkannya itu meninggal setelah diberi minum air putih.
BACA JUGA: Pasangan Muda Kabur dari RS, Bayinya Meninggal Dunia
Seperti dilansir Metro Siantar (Jawa Pos Group), dalam seminggu terakhir, masyarakat Nagori Purba Tongah dihangatkan isu bayi yang lahir dan dikubur.
Namun isu itu hanya sebatas isu, sampai personel Polsek Purba datang ke lokasi, Kamis (7/12).
BACA JUGA: Bayi Baru Lahir Meninggal Setelah Dimandikan Perawat RS
Polisi langsung menuju samping rumah ES, dan melakukan penggalian di lokasi yang diduga sebagai kuburan bayi.
Alhasil, polisi pun menemukan jasad bayi yang sudah membusuk, disaksikan oleh warga dan pangulu nagori.
BACA JUGA: Mengerikan! Lima Hari, 64 Bayi dan Anak Meninggal di RS Ini
Setelah mengamankan ibu bayi, jasad bayi dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih untuk menjalani autopsi.
Kapolsek Purba AKP R Turnip membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya telah menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada Satuan Reskrim Polres Simalungun. ES, ibu bayi sudah diamankan ke Polres Simalungun untuk menjalani pemeriksaan.
ES sendiri diduga terpaksa menguburkan bayinya lantaran kaget melihat bayinya tak bernyawa setelah diberinya air minum berlebihan.
ES, ini diduga ketakutan mendengar tangis bayi laki-laki yang dilahirkan tanpa bantuan orang lain itu, Jumat (1/12) sekira Pukul 02.30 WIB.
Bayi itu diduga hasil hubungan gelap, karena ES diketahui tidak tinggal bersama suami. Beberapa jam setelah itu, tubuh bayi kaku dan meninggal.
Ternyata setelah bayi meninggal pada pagi hari, si ibu tetap membiarkannya di dalam rumah. Namun pada sore hari, bayi dikuburkan di samping rumah.
Saat jasad bayi dikuburkan di samping rumah, seorang anak kecil diduga melihat dan setelah itulah isu bayi dikubur menyebar.
Kabar tersebut kemudian sampai ke Polsek Purba, dan pihak kepolisian langsung turun ke lokasi. (adi/esa/ms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari 9 Juta Kematian Balita di Indonesia, 2 Juta Akibat Pneumonia
Redaktur & Reporter : Budi