Mayoritas Kepala Daerah Sepelekan UN

Kamis, 26 November 2009 – 16:12 WIB

JAKARTA -- Mayoritas gubernur, bupati, dan walikota tidak memberikan perhatian serius terhadap upaya memperbaiki mutu Ujian Nasional (UN)Kepala Badan Standar Pendidikan Nasional (BSNP) Djemari Mardapi menyesalkan sikap sebagian besar kepala daerah yang menyepelekan pentingnya pelaksanaan UN

BACA JUGA: Pekan Depan, Pemerintah Ajukan PK UN

Akibat sikap kepala daerah yang meremehkan UN itu, banyak sekali sekolah yang pelaksanaan UN-nya gagal dan harus diulang
Contohnya kasus diulangnya UN pada 34 sekolah beberapa waktu lalu.

“Harusnya kepala daerah sebagai penyelenggara UN mendorong perbaikan mutu pendidikan, bukannya malah membiarkan

BACA JUGA: BSNP: UN Tetap Jalan

Apalagi setiap hasil UN selalu kita laporkan ke masing-masing kepala daerah,” ujar Djemari Mardapi saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di gedung DPR RI, Senayan, Kamis (26/11).

Dikatakan, dari 33 provinsi dan sekitar 450-an kabupaten/kota yang ada di Indoneis, hanya beberapa saja yang kepala daerahnya peduli dan mau memperhatikan rekomendasi BSNP
Mereka belum mau memperbaiki pelaksanaan UN dengan meningkatkan mutu pendidikan guru

BACA JUGA: Daerah Diminta Tiru Bogor dan Kulonprogo

“Mutu pendidikan baik atau tidak, kuncinya ada di guruYang care dengan hal ini hanya beberapa provinsi saja,” ucap Djemari yang tidak menyebutkan provinsi mana saja yang dia maksud.

Dalam kesempatan yang sama, dia menyebutkan, pelaksanaan UN di hampir semua daerah dinilai masih mengesampingkan hati nuraniPara guru dengan alasan menjaga nama baik sekolah berani membocorkan kunci jawaban UN pada siswanyaTujuannya agar siswanya lulus dengan nilai di atas rata-rata“Selama pelaksanaan UN, sering beredar kunci jawaban palsuItu bukan isu, tapi kami temukan dan buktikan sendiriKami pernah menemukannya di Manado dan JakartaIni sangat memprihatinkan, karena yang dinilai itu bukan kepintaran siswa saja tapi juga akhlaknya,” ungkap Djemari Mardapi.

Peredaran kunci jawaban palsu juga disoroti FerdiansyahAnggota Komisi X itu mengaku prihatin dengan masih banyaknya oknum guru yang ikut menyebarkan kunci jawaban palsuAkibatnya setiap menjelang UN, para siswa bukannya intens belajar tapi malah sibuk berburu kunci jawabanSialnya, kunci jawaban yang didapat ternyata palsu(esy/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menulis Buku Pelajaran Makin Diminati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler