Mayoritas Sekolah-Madrasah Terakreditasi B, Dashboard Monitoring Bakal Diberlakukan

Rabu, 23 Desember 2020 – 23:25 WIB
Ilustrasi guru honorer madrasah. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) tahun 2020 telah melakukan reformasi sistem akreditasi. Menurut Ketua BAN-S/M Toni Toharudin, penting bagi BAN S/M mengevaluasi diri setelah 20 tahun akreditasi berjalan sehingga reformasi sistem akreditasi menjadi kebutuhan. Salah satu agenda reformasi yang telah dilakukan adalah dengan pengembangan instrumen akreditasi satuan pendidikan (IASP-2020).

Dengan pemberlakuan IASP-2020, maka tahun ini merupakan kali pertama bagi sekolah/madrasah mengikuti akreditasi dengan instrumen baru. 

BACA JUGA: Guru Honorer Madrasah Segera Cairkan Dana BSU ya, Jangan Lewat Desember

"BAN-S/M pada 2020 menetapkan kebijakan akreditasi hanya untuk 5,018 sekolah/madrasah yang terdiri atas 4,017 sekolah/madrasah dan 201 satuan pendidikan kerja sama (SPK)," kata Toni, Rabu (23/12).

Dia menyebutkan, hasil akreditasi tahun 2020 dengan instrumen baru menunjukkan tidak banyak perbedaan dengan hasil akreditasi tahun sebelumnya. Jumlah sekolah/madrasah dengan peringkat B tetap lebih dominan.

BACA JUGA: Rekening Baru 542.901 Guru Honorer Madrasah Sudah Siap, Besok Notifikasi BSU Dikirim

Berdasarkan data, hasil akreditasi sekolah/madrasah tahun 2020 menunjukkan peringkat A 23,45%; peringkat B 49,56%, peringkat C 23,89%, dan tidak terakreditasi (TT) sebesar 3.08%.  

Toni menjelaskan, berdasarkan perbandingan nilai akreditasi sekolah/madrasah tahun 2020 dengan hasil akreditasi sebelumnya ketika masih menggunakan instrumen akerditasi yang lama, secara nasional sebanyak 59,29% sekolah/madrasah berada pada peringkat (posisi) tetap, 12,98% sekolah/madrasah mengalami kenaikan peringkat, dan 27,73% sekolah/madrasah mengalami penurunan peringkat. 

BACA JUGA: Cek Notifikasi, Bantuan Subsidi Upah Guru Honorer Madrasah Sudah Cair

"Ke depan akreditasi akan dilakukan dengan menggunakan dashboard monitoring sebagai implementasi otomasi akreditasi. Ini agar akreditasi bisa dilakukan secara otomatis.“ ujar Toni. 

Dashboard monitoring system memegang peranan penting sebab sistem ini mampu mendeteksi kinerja sekolah/madrasah dengan memanfaatkan data dari data pokok pendidikan (Dapodik) milik Kemendikbud, education management information system (Emis) milik Kementerian Agama, serta data asesmen kompetensi minimal, survei karakter dan survei lingkungan belajar yang terpadu dalam asesmen masional.  

Sekolah/madrasah yang menunjukkan adanya indikasi penurunan kinerja akan dilakukan visitasi. "Begitu juga dengan sekolah/madrasah yang memiliki peningkatan kinerja dan ingin menaikan peringkat akreditasinya juga akan dilakukan visitasi dan sekolah/madrasah lainnya akan diperpanjang secara otomatis," tandas Toni Toharudin. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler