jpnn.com - JAKARTA - Paranormal Mbah Mijan menilai, sikap Gubernur DKI Jakarta menyebut-nyebut ayat dari Kitab Suci Alquran saat berkunjung ke Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu, tidak dapat dibenarkan.
Apalagi gubernur yang akrab disapa Ahok itu, non muslim. Akibatnya, tidak heran jika kemudian pernyataannya sampai menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Politikus PKS Ini Curiga Maaf Ahok Tidak Tulus
"Kalau itu saya pikir salah. Apapun alasannya, menyentuh keyakinan itu enggak boleh," ujar Mbah Mijan saat meruwat perlintasan Kereta Api Pondok Betung, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (10/10) petang.
Karenanya, Mbah Mijan tak heran pernyataan mantan bupati Belitung Timur itu memiliki efek tersendiri di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Sori, Polda Metro Jaya Tak Bermaksud Membela Ahok Lewat Twitter
Namun tidak akan begitu mempengaruhi keterpilihan Ahok-Djarot nantinya. Mengingat proses Pilkada masih cukup panjang.
Bahkan Mbah Mijan memprediksi pasangan yang diusung Partai NasDem, Hanura, Golkar dan PDI Perjuangan tersebut, akan kembali terpilih sebagai pemimpin di Jakarta.
BACA JUGA: Susul Stadium, Diskotek Miles Segera Ditutup Pemprov DKI
"Ini kan masih panjang, (Pilkada,red) masih beberapa bulan ke depan. Jadi saya melihat hal ini bukan sesuatu yang akan diperdebatkan terlalu panjang. Ini mungkin salah satu dari sisi menusiawi (Ahok,red), mungkin khilaf atau lupa," ujar Mbah Mijan.
Saat ditanya terkait hasil survei salah satu lembaga yang menyebut 70 persen responden menginginkan pemimpin baru untuk Jakarta, Mbah Mijan mengaku belum melihat independensi lembaga-lembaga survei yang ada.
"Kita belum lihat independensi survei. Di awal-awal (hasil survei,red) masih belum akurat. Misal, responden ada 5000 orang yang ditanya. Paling yang menjawab 2.000 orang. Sisanya masih menilai panjang dan masih memikirkan perut," ujar Mbah Mijan.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Minta Kasus Penistaan Agama Ahok Tetap Dilanjutkan
Redaktur : Tim Redaksi