Mbak Puan ke Mentawai, Ini Oleh-Olehnya untuk Warga

Kamis, 28 April 2016 – 17:17 WIB
Menko PMK Puan Maharani di Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, ‎Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (28/4). Foto: Kemenko PMK for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengajak semua kementerian untuk bergotong royong memulihkan kondisi Kabupatan Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat yang diterjang gempa dan tsunami pada 2010. Menurutnya, kabupaten yang terletak di Samudra Hindia itu membutuhkan infrastruktur yang memadai agar kesejahteraan masyarakatnya pun terangkat.

Puan mengatakan hal itu dalam kunjungan kerja di Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, ‎Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (28/4). Sejumlah pejabat yang ikut mendampinginya antara lain Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kepala Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei dan anggota Fraksi PDIP, Alex Indra Lukman.

BACA JUGA: Pak Jokowi, Please Ingat Lagi Piagam Perjuangan Marsinah

Puan mengatakan, ada anggaran dalam APBN 2016 untuk rehabilitasi Mentawai. "Saya minta semua kementerian bergotong royong agar pembangunan sarana dan prasarana bisa diwujudkan,” ujarnya dalam pertemuan yang juga dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet itu.

Tentu saja Puan tidak datang ke Mentawai dengan tangan kosong. Ia membawa sejumlah bantuan. Antara lain 200 buah kitab suci, satu unit motor tim reaksi cepat (TRC) dari Kementerian Sosial untuk Dinas Sosial Mentawai.

BACA JUGA: Antara Teror di Magelang dan Yogya dengan Bom di Acara PPP

Ada juga bantuan dari BNPB. Yakni 10 buah alat komunikasi dan 400 set perlengkapan sekolah.

Dalam kunjungan kerja di Mentawai, Puan justru lebih banyak berdialog dengan warga setempat. Ia menyimak keluhan-keluhan warga yang rela berjalan kaki dari desa-desa di pelosok Mentawai demi menghadiri pertemuan itu.

BACA JUGA: Yakinlah, Penembak Misterius di Magelang Bakal Segera Ditangkap

Salah seorang ibu di Mentawai dalam dialognya dengan Puan mengeluhkan infrastruktur yang terbatas sehingga perekonomian pun terhambat. Misalnya, masih ada warga yang belum menikmati listrik.

Selain itu, kondisi jalan yang masih buruk dan minimnya sarana transportasi. Bahkan anak-anak di Mentawai ada yang harus berjalan kaki sejauh 9 kilometer untuk mencapai sekolah.

Puan pun menyadari kesulitan-kesulitan yang dihadapi warga Mentawai. Khusus bagi anak-anak yang berjalan kaki ke sekolah, puan langsung memberikan bantuan berupa satu unit mobil.

“Saya akan berikan satu unit mobil antar jemput anak sekolah bantuan Kemenko PMK. Dirawat ya, mobilnya. Supaya bisa mengantar anak sekolah yang paling jauh,” pintanya.

Selain itu Puan juga mengatakan, pemerintah secara bertahap akan melengkapi beberapa sarana dan prasarana di Mentawai. Hal itu penting demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Namun, menteri asal PDI Perjuangan itu juga wanti-wanti agar warga tetap mau bergotong royong. Hal itu penting demi mempercepat rehabilitasi Mentawai.

Puan meyakini, dengan komitmen pemerintah pusat dan gotong royong warga maka Mentawai akan cepat berubah. Terutama dalam hal perekonomian dan infrastruktur. “Kalau saya datang ke sini, insya Allah jalannya sudah dicor,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu Puan tanpa canggung berbaur dengan warga. Bahkan buah-buahan yang mestinya untuk suguhan para pejabat, dimanfaatkan oleh Puan dengan membagi-bagikannya ke anak-anak sekolah yang ikut menyambutnya. 

Sontak hal itu membuat anak-anak mengerubuti Puan. Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet pun ikut kerepotan.

"Jangan berebut. Yang sudah mundur, gantian," punta Puan.(rmo/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumit, Evaluasi Keuangan Haji Ditunda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler