jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Khoirul Umam mengatakan Puan Maharani memiliki kunci yang tidak dipegang tokoh lain.
Hal itulah yang membuat Mbak Puan pantas diusung PDI Perjuangan maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
BACA JUGA: Daftarkan 477.777 Kader PDIP ke KPU, Bambang Pacul: Salah Satu yang Unik dari Kami
"Elektabilitas Mbak Puan memang per hari ini belum memadai, tetapi fakta menunjukkan bahwa dia satu-satunya yang memiliki kendali politik paling real di antara elite lain," kata Umam dalam webinar "Menakar Peluang Figur 3 Poros Utama Pilpres 2024" pada Rabu (3/8).
Umam mengatakan Puan Maharani punya kunci langsung untuk menggerakkan arah koalisi.
BACA JUGA: Cacar Monyet Sudah Menyebar di 75 Negara, Mbak Puan: Tingkatkan Kewaspadaan
Direktur Eksekutif Indostrategic ini meyakini tak bakal ada gejolak internal PDI Perjuangan andai Megawati Soekarnoputri memutuskan Puan Maharani sebagai capres atau cawapres.
"Itu karena karakter kepemimpinan di PDIP itu mirip dengan model pendekatan kepemimpinan Bung Karno, yakni demokrasi terpimpin," tutur Umam.
BACA JUGA: Mbak Puan Dorong Kenaikan Upah Minimum untuk Penguatan Daya Beli Masyarakat
Menurut Umam karakter politik PDIP bukan hanya terkait kepentingan individu atau keluarga, tetapi bagian dari nilai jual partai yang memiliki basis pemilih loyal wong cilik dan Soekarnois.
"Bisa dipahami adanya jargon seperti ojo pedot poyote atau jangan patah akarnya. Siapa akarnya itu? Dalam konteks ini ya basis Soekarnoisme. Siapa yang mewarisi basis Soekarnoisme itu, dalam hal ini ya trah Soekarno," katanya.
Menurut Umam pencalonan Puan Maharani dan kekuatan posisi partainya dalam pertarungan di Pilpres 2024 akan dilihat dari tiga hal.
Pertama, penguasaan PDIP pada level teritorial, dalam hal ini jumlah kepala daerah.
Kedua, instrumen negara. Meski secara teoritik instrumen lembaga negara tak bisa dikendalikan kepentingan politik tertentu, tetapi dalam konteks politik tetap berpengaruh.
"Ini yang menjadi pertaruhan besar. Ada ratusan kepala daerah yang selesai masa jabatannya pada 2022-2023. Siapa yang berpengaruh akan menguasai jaringan basis pemilih. PDIP potensial memiliki kekuatan besar di wilayah itu," tutur Umam.
Faktor ketiga, kata Umam, posisi Puan sangat ditentukan bagaimana positioning putusan Megawati terkait dengan nama Ganjar Pranowo yang juga membayangi akar politik PDIP. "Dua nama (Puan dan Ganjar) itu membayangi akar politik PDIP saat ini," ujarnya. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan