jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyatakan bahwa seni dan budaya punya peran penting dalam pembentukan karaktar bangsa. Menurutnya, salah satu upaya membentuk karakter anak bangsa yang punya nasionalisme tinggi bisa melalui seni dan budaya.
Puan menyampaikan hal itu di hadapan para pelajar peserta lomba Cipta Seni Pelajar Nasional 2015 di Istana Kepresidenan, Cipanas, Jawa Barat, Sabtu (12/9). Ia mengatakan, pemerintahan Joko Widodo saat ini gencar mengkampanyekan revolusi mental. Dalam rangka itu pula, sangat penting untuk mengenalkan seni dan budaya kepada para pelajar.
BACA JUGA: Menristekdikti: Rasio Dosen dan Mahasiswa Tidak Ideal
"Dengan begitu, kepribadian dan karakter kita sebagai bangsa Indonesia akan tumbuh. Ini lagi yang harus saya tekankan kepada generasi muda dan anak-anak di tengah situasi globalisasi. Kita tidak boleh meninggalkan dan melupakan kearifan lokal budaya dan seni," katanya.
Puan yang dalam kesempatan itu didampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Anies Baswedan menambahkan, seni dan budaya juga akan mengajarkan generasi penerus pada perbedaan. Sebab, melalui seni dan budaya pula maka generasi penerus bangsa bisa dikenalkan dengan keberagaman.
BACA JUGA: Banyak Perusahaan Sawit Rekrut SDM dari Kampus Ini
Cucu Proklamator RI Soekarno itu menyakini penghargaan atas keberagaman akan membuat setiap anak bangsa mudah bergaul. “Bisa bersosialisasi dengan siapa saja tanpa ada sekat, menyatu dengan semua manusia, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri tanpa membedakan dari mana dia berasal," ucapnya.
Karenanya ia berharap para pelajar bisa menangkap pesan moral dari lomba Cipta Seni Pelajar Nasional 2015 itu. Yakni agar kreatif dalam berkesenian sekaligus unggul dalam karakter.
BACA JUGA: Mbak Puan Tegaskan Revolusi Mental Bidang Pendidikan Bukan untuk Pencitraan
“Kegiatan ini tidak hanya sekedar sebuah perlombaan pementasan karya seni yang biasa dinikmati nilai estetikanya, tetapi yang paling penting dalam perlombaan ini terkandung suatu pesan moral dan spiritual yang kontekstual dan relevan sebagai sebuah media pendidikan dan ajang kreativitas pelajar untuk membentuk karakter bangsa," tutur Puan.
Sedangkan budayawan Jose Rizal Manua mengharapkan pemerintah terus memberi ruang pada kegiatan-kegiatan seperti itu. Sebab, lomba karya cipta seni itu tidak hanya untuk mengenalkan anak-anak pada berbagai jenis kesenian, tetapi juga pada hal yang bersifat kepuasan batin. "Kelengkapan seorang manusia tidak hanya pikiran, tapi juga batinnya,” ujarnya.(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Halo Bapak dan Ibu Guru! Standar UKG Naik Jadi 5,5
Redaktur : Tim Redaksi