jpnn.com - JAKARTA - Rasio antara dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia tidak ideal. Sementara untuk mencapai rasio idealnya, minimal 1:30 untuk ilmu eksakta dan 1:40 untuk ilmu sosial.
“Ada perguruan tinggi yang rasionya 1:100. Ini tentu jauh dari ideal,” kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir, Jumat (11/9).
BACA JUGA: Banyak Perusahaan Sawit Rekrut SDM dari Kampus Ini
Dengan kondisi itu, menurut Nasir, Indonesia mengalami kekurangan dosen. Saat ini, sebanyak 8.649 program studi (prodi) di PTN, PTS dan lembaga pendidikan instansi yang masih memerlukan pasokan dosen.
Dari jumlah itu, kata Nasir, terdapat 1.469 prodi di PTN dan 4.597 prodi PTS serta 2.583 prodi yang dikelola lembaga-lembaga pemerintah.
BACA JUGA: Mbak Puan Tegaskan Revolusi Mental Bidang Pendidikan Bukan untuk Pencitraan
Menurutnya, kekurangan dosen paling banyak terjadi di Jawa Barat dan Sumatera Utara. Sedangkan paling mendesak adalah kebutuhan dosen bidang kesehatan.
Nasir menjelaskan, kekurangan dosen ini disebabkan beberapa hal. Selain pensiun, penyebab lainnya adalah hitungan pembanding antara dosen yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIND) untuk dosen PTN dan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) untuk dosen swasta.
BACA JUGA: Halo Bapak dan Ibu Guru! Standar UKG Naik Jadi 5,5
Untuk itu, Nasir menyatakan akan segera mencari jalan keluarnya dengan melibatkan banyak pihak seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alumni IPDN Ancam Polisikan Ahok
Redaktur : Tim Redaksi