jpnn.com, JAKARTA - Staf khusus Badan Intelijen Negara (BIN) Arief Tugiman menyatakan, ada 41 dari 100 masjid di beberapa kementerian hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terindikasi terpapar radikalisme, baru-baru ini.
Hal tersebut membuat banyak kalangan prihatin. Tak terkecuali Masyarakat Cinta Masjid Indonesia (MCMI).
BACA JUGA: 41 Masjid Pemerintah Terpapar Radikalisme, Nih Respons BIN
"Ironis, dalam lingkungan pemerintahan yang berideologi Pancasila, tapi ada takmir masjid milik pemerintah yang ceramahnya anti Pancasila," ujar Ketua Umum MCMI Wishnu Dewanto di sela-sela Orientasi Bela Negara bertema 'Tebarkan Dakwah Dengan Cinta Untuk Indonesia Maju' di Jakarta, Sabtu (23/11).
Masuknya paham radikalisme di masjid milik pemerintah dan BUMN ini, lanjut Wishnu, menjadi keprihatinan MCM.
BACA JUGA: Polri Langsung Pantau Masjid Diduga Terpapar Radikalisme
"Sebagian sudah (komunikasi). Dari acara ini juga kami mengumpulkan referensi untuk masukan bagi para takmir masjid tersebut. Kami imbau pemerintah jangan hanya membangun masjid yang indah, tapi memperhatikan juga takmir masjidnya," papar Wishnu.
Ketua Dewan Pembina MCMI Budi Karya Sumadi menambahkan, ia meminta pengurus MCMI terus menyampaikan upaya bela negara lewat dakwah dengan cinta.
BACA JUGA: BIN Ungkap Masjid Terpapar Radikalisme, Serikat Buruh Sewot
"MCMI harus menjadi garda terdepan mengajak umat tetap dalam kerukunan yang penuh toleransi. Saya juga menekankan perlu adanya inovasi dalam menyampaikan dakwah dengan cinta," ujar Budi Karya.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh