MEA, Peluang Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Selasa, 26 Juli 2016 – 11:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Librian Angraeni, Environment and Social Footprint Manager Asia Pulp & Paper Group berbicara tentang peran Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) dalam membantu negara-negara anggota ASEAN mencapai target pembangunan yang berkelanjutan. 

Ia berbicara dalam pertemuan ASEAN Corporate Sustainability Summit di Manila, Filipina, kemarin.

BACA JUGA: Ingin Kalahkan Thailand, Kemenperin Target Produksi 2,5 Juta Mobil

Dalam iven tersebut Librian menyampaikan bahwa pergerakan menuju integrasi ekonomi regional yang lebih baik merupakan peluang besar untuk menggiring kawasan ke arah pembangunan berkelanjutan.  

Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau AEC – sebuah inisiatif untuk membangun kekuatan ekonomi ketujuh di dunia melalui pembentukan pasar tunggal yang bernilai lebih dari 2,6 triliun dollar AS -- memberikan kesempatan bagi sektor bisnis.

BACA JUGA: Tanpa Ini, Persatuan Indonesia Tidak Akan Kokoh

Upaya itu juga diharapkan membantu memerangi kemiskinan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan serta menekan dampak perubahan iklim pada 2030 dengan mendukung 17 target pembangunan berkelanjutan yang diadopsi pada pertemuan tingkat tinggi PBB.

Kerja sama di bidang pembangunan berkelanjutan semakin penting seiring dengan meningkatnya dampak perubahan iklim di kawasan ASEAN. 

BACA JUGA: PLN Beli Listrik dari TPA Benowo

Librian menekankan tantangan-tantangan dan peluang bersama antara Indonesia dan Filipina dalam memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab, serta memajukan pembangunan ekonomi.   

Saat menjelaskan dukungan APP untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, Librian Angraeni menjelaskan relevansi tujuan-tujuan tersebut dengan strategi bisnis APP yang dijalani saat ini. 

Misalnya, bagaimana pabrik-pabrik milik APP mengelola limbahnya untuk mendukung SDG 12 -- Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung Jawab.

“Salah satu pendekatan yang kita telah gunakan adalah dengan memperhatikan rantai nilai dan mengidentifikasi berbagai kemungkinan untuk mengubah limbah menjadi sesuatu yang bernilai‎," terangnya.

Dia mencontohkan, pabrik pengolahan milik APP di Riau bekerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat untuk mengubah sampah plastik menjadi kerajinan tangan, seperti keset, pot bunga dan keranjang.

“Melalui bantuan APP dengan pelatihan pembuatan kerajinan tangan, pemasaran mendasar dan keahlian manajemen, kelompok masyarakat ini bisa mengubah limbah plastik menjadi penghasilan tambahan untuk keluarga, dan memberdayakan perempuan di desa melalui sumber penghasilan baru," tandasnya. 

Ditambahkannya, hal ini telah membantu APP untuk mengurangi jumlah limbah padat yang dibuang ke tempat pembuangan dan menekan dampak untuk lingkungan dengan mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai.‎ (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... La Nina Bikin Produksi Garam Petani Melorot Tajam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler