Mebel Vietnam Lebih Diminati Buyer Asing

Rabu, 19 Agustus 2009 – 21:40 WIB
JAKARTA- Industri mebel Indonesia terancam punah, akibat kalah bersaingBahkan, dengan Vietnam pun mebel Indonesia sudah kalah

BACA JUGA: Menkeu Beber Pemda Hobi Perda Bermasalah

" Hingga semester II ekspor mebel Vietnam sudah mencapai 3,5 miliar USD
Sedangkan Indonesia baru mencapai USD 265 juta," kata Ketua Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (19/8).

Industri mebel Vietnam terbilang melaju cepat

BACA JUGA: Pejabat Daerah Setiap Saat Bisa Terjerat Korupsi

Menurut Tjahyono, hal itu tidak lepas dari dukungan pemerintah setempat
"Pemerintah Vietnam lebih rajin mengundang buyer dari luar negeri untuk mengunjungi industri mebelnya

BACA JUGA: Kucurkan Rp.8,9 T untuk Otsus

Sehingga para buyer merasa lebih dihargai,'' ungka Tjahyono menegaskan.

Tjahyono sendiri mengaku tidak terkejut dengan perkembangan industri mebel Vietnam yang begitu pesatPasalnya, Vietnam memang lebih siap mengembangkan industri mebel dari pada industri di Indonesia.”Saat ini Vietnam didukung oleh tenaga muda yang cukup profesional, dengan mengunakan sistem kerja internasionalContohnya, setiap pekerja industri di Vietnam,  mengunakan satu meja kerja sedangkan Indonesia masih duduk lesehan dan mengerjakan secara  manual,” paparnya.

Jika dilihat dari  segi marketing ,Vietnam bisa dikatakan sangat profesional, di mana promosi yang dilakukan dalam bentuk pameran yang sangat menarik“Pameran di Vietnam yang baru dilakukan 2 tahun, sudah mencapai 5.500 pengunjung setiap pameran,  sedang Indonesia sudah melakukan 25 tahun baru mencapai 2,500 per pameran,”terangnya.

Belajar dari Promosi Vietnam yang cukup sukses, Ambar mengatakan dalam pameran furniture yang dilakukan oleh Indonesia tahun 2009 ini, pihaknya berencana akan membangun image baruDi mana pameran yang akan diselanggarakan di dua tempat,  yakni di Jakarta Convention Center (JCC) dan Mangga dua tersebut, mampu menydot perhatian pengunjung.  dengan menjadikan Mangga dua sebagai pusat pameran.

Pameran mebel yang promosinya diprediksikan telah menelan biaya sebesar Rp 1miliar tersebut, ditargetkan menghasilakan transaksi USD 300 juta atau naik dari tahun 2008 lalu yang sebesar USD 250 juta(cha/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Siapkan Edaran Anti Sogokan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler