MEDAN -- Aksi unjukrasa ratusan buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pro Demokrasi Sumatera Utara (Sumut) di depan Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro, Medan, Senin (3/5), berakhir rusuhPuluhan buruh diamankan polisi dari kawasan karena dianggap mengganggu ketertiban lalu-lintas
BACA JUGA: Penahanan Bupati Talaud Tergantung Kejati Sulut
Sempat terjadi perlawanan dari pengunjukrasa yang merupakan gabungan dari buruh dan mahasiswaAksi para buruh dibubarkan polisi sekitar pukul 13.00 WIB setelah upaya polisi yang meminta buruh agar tidak memblokir Jalan
BACA JUGA: Inovasi Kepala Daerah Masih Rendah
Diponegoro, tidak diindahkanBACA JUGA: Satgas Pantai Kuta Pasrah
Mereka sebelumnya sudah meminta waktu, namun tidak ditanggapi.“Unjuk rasa kita ini telah berlangsung lebih dari 11 bulanHingga kini, tidak pernah sekalipun Gubsu Syamsul Arifin atau pun pejabat di Pempropsu menerima kitaAksi pemblokiran ini sebagai akumulasi kekecewaan kawan-kawan,” kata Jumaedah Hutauruk salah seorang Koordinator Aksi.
Sebagai bentuk kekecewaan, massa kemudian duduk di tengah jalan Diponegoro yang berada di depan Kantor Gubernur SumutKaruan saja macet panjang terjadiPuluhan polisi yang mengamankan aksi tersebut, segera mengambil tindakanDemo dibubarkan dan sebagian buruh dipaksa masuk ke dalam truk polisi untuk kemudian dibawa ke Poltabes Medan.
Jumaida Hutauruk menyatakan, mereka hanya ingin bertemu Gubernur Syamsul Arifin untuk menyampaikan pokok-pokok persoalan berkaitan dengan masalah yang dihadapi buruh di Sumut“Kami awalnya ingin bertemu dengan Gubernur, tapi tidak diberi kesempatanMalahan polisi memaksa kami keluar dari kantor gubernur, dan sekarang kami dikumpulkan di Poltabes Medan iniKami kecewa dengan perlakuan seperti ini,” kata Jumaida Hutauruk, yang turut diamankan polisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi ini berkaitan dengan peringatan Hari Buruh InternasionalMereka mengecam pemerintah yang tidak memberikan perhatian pada nasib buruh, dan mengecam para calon walikota dan wakil walikota di Medan yang tidak memprioritaskan penyelesaian masalah perburuhan dalam visi dan misinya.
Para pendemo memulai aksinya di bundaran JalanGatot Subroto Medan pada Senin pagiMereka kemudian melakukan long march ke Gedung DPRD Sumatera Utara di JlImam Bonjol Medan, dan seterusnya berdemo ke Kantor Gubernur SumutNamun dalam aksi terakhir ini, polisi kemudian menghentikan aksi demo mereka karena dinilai mengganggu ketertiban.
Kapoltabes Medan Kombes Pol Imam Margono kepada wartawan mengatakan, diamankannya puluhan pendemo itu karena telah mengganggu ketertiba umum dengan cara menutup jalan sehingga terjadi kemacetan“Namun pengamanan terhadap puluhan pengunjuk rasa tersebut hanya sekedar memberikan shockterapiKami akan memintai keterangan mereka dan setelah itu akan dipulangkan,” ujarnya.
Dalam hal ini dijelaskannya, tidak ada unsur kekerasan dan tidak ada penahanan melainkan hanya dimintai keterangannya, setelah itu akan dipulangkan“Mereka tidak akan ditahanIni hanya sebagai pembelajarana pada mereka, bila mengganggu ketertiban umum ada konsekwensi yang harus diterima,” tukasa Margono(min)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Film Bokep Hebohkan Kuta
Redaktur : Soetomo Samsu