Medco Lunasi Utang USD 300 Juta

Senin, 19 April 2010 – 13:47 WIB
JAKARTA - Perusahaan pertambangan, PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) siap membayar utang jatuh tempo senilai USD 300 jutaUtang itu antara lain, sebesar USD 200 juta akan jatuh tempo tahun ini dan pada tahun 2011 sebesar USD 100 juta

BACA JUGA: Fokus Garap Segmen Ritel

Perseroan sedang mengkaji opsi pembayaran utang yang jatuh tempo tersebut
”Perseroan tengah mengkaji opsi pendanaannya” tutur Hilmi Panigoro, Presiden Komisaris Medco,Senin (19/4)

Hilmi menambahkan saat ini arus kas perseroan masih di atas USD 400 juta

BACA JUGA: Incar Krakatau Steel dan Garuda

Dan, perseroan tidak terlalu buru-buru untuk menetapkan pembayaran
Ada kemungkinan untuk pendanaan eksternal, kalau lebih untung

BACA JUGA: Pendapatan AGIT Naik 20 Persen

”Perseroan bisa bikin utang baru, kemudian treasury stock ada sekira 11 persen, atau menjual aset," tandasnya.

Dia pun mengakui bila rencana untuk menerbitkan obligasi selalu adaHanya saja, baru akan dilakukan apabila kondisinya menunjangSeperti misalnya ketika akan menerbitkan obligasi, pihaknya harus membayar bunga sebesar 13 persen, maka perseroan pun urung menerbitkan"Pricing-nya enggak memungkinkanKalau proyek-proyek besar kita seperti Donggi Senoro disetujui, membuat rating naik, jadi bunga turunKalau bunga rendah, sekitar 11 persen bisa lah kita terbitkanItulah saat yang tepat untuk kita menerbitkan," pungkasnya.

Sementara Darmoyo Dotoatmojo, Presiden Direktur Medco mengatakan perseroan telah menyalurkan sebesar Rp 1,489 triliun kepada anak-anak perusahaanDana itu diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi Medco IPenyaluran dana itu akan digunakan untuk modal kerja anak perseroan oleh perseroan sebesar 30 persen atau sebesar Rp 446,769 miliar dan belanja modal sebesar Rp 1.042 triliun

Sekedar informasi pada 17 juni 2009, perseroan telah memperoleh hasil dari penawaran umum obligasi Medco II sejumlah Rp 1,5 triliunSetelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 10,770 miliar, hasil bersih yang diterima perseroan sebesar Rp 1,489 triliunPerseroan menerbitkan obligasi itu dengan tenor yang dipecah menjadi dua yaitu jatuh tempo 3 dan 5 tahunImbal hasil yang ditawarkan mengacu pada FR18 dan FR51 plus masing-masing antara 250 sampai 400 basis poin.

Sementara Alfiansyah, Analis Sinarmas Sekuiritas mengatakan penerbitan obligasi merupakan salah satu pilihan bagi perseroanHal itu merupakan pilihan tepat dan pas untuk perseroan yang tidak punya cukup dana kuat“Ini melihat dari suku bunga yang relatif stabil saat ini, penerbitan obligasi jadi alternatif buat medco dan mungkin bisa dilakukan “ ucapnya.

Ia menambahkan selain obligasi, tentunya perseroan juga punya alternatif lainnya seperti penerbitan saham baru atau melakukan pinjaman dari sektor perbankanSementara itu mengenai prospek usaha perseroan ke depan Alfiansyah menambahkan, kenaikan harga minyak tidak terlepas dari ekonomi global, jika kondisi ekonomi global membaik tentunya akan memperoleh keuntungan bagi perseroan“Dengan harga minyak yang berada saat ini berada di kisaran 85-86 perbarel atau lebih tinggi dari tahun lalu, tentunya ada prospek kenaikan pendapatan bagi perseroan” tukasnya(far/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rangsang Konsumen, Esia Berikan Mobil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler