Media Online Masih Susah Cari Iklan

Minggu, 17 Mei 2009 – 08:30 WIB
JAKARTA - Membuat media online menjadi profitable tak semudah yang dibayangkanBanyak yang akhirnya harus gulung tikar

BACA JUGA: Kuartal I, Pemboran Eksplorasi Lambat

Karena itu, media online perlu mengerucutkan pasar dan segmentasi daripada meniru media serupa yang lebih dahulu stabil


''Detik.com, misalnya

BACA JUGA: 2009, Produksi Migas Tembus 99 Persen

Kami butuh waktu sepuluh tahun untuk bisa stabil dan meraih keuntungan
Itu bukan pekerjaan mudah

BACA JUGA: PPN Impor Turun untuk April

Membuat media online sangat mudahTapi, membuatnya menguntungkan dan dapat terus bertahan itu yang sulit,'' kata Vice President of Publisher Group Detik.com Donny Budhi Utoyo dalam acara BNCC Nasional IT Talk Show (BITS) di Wisma Antara, Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (16/5)

Diskusi bertema Kiat Netpreneur Masa Kini itu diadakan Bina Nusantara Computer Club (BNCC), Universitas Bina Nusantara (Binus)Turut hadir dalam acara tersebut Sri Khoironi dari Depkominfo E-Business Director, dan Business General Manager Kompas.com Edi Taslim.

Donny mengatakan, beberapa waktu lalu sejumlah media online munculMereka berambisi meniru media online lain yang sudah mapanBahkan, kekuatan dana besar digelontorkan untuk mencapainya''Mereka beriklan di televisi, memasang baliho di mana-manaPromonya bertubi-tubiAkhirnya sekarang, sudah tidak kedengaran lagi suaranya,'' ujar Donny yang juga dosen di Binus itu.

Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia itu mengatakan, kekuatan dana memang perluNamun, itu tidak menjamin media online menguntungkan dan bisa surviveSebab, yang lebih penting dari media online adalah keberlanjutanMedia yang besar karena didongkrak modal besar, biasanya napasnya tak panjangHanya mampu besar di awalApalagi, mereka biasanya berharap segera untung

''Padahal, media online itu salah satu syaratnya sustainability atau keberlanjutanBisnis media itu bisnis maraton, bukan sprintMedan yang harus dilalui panjangKarena itu, butuh napas yang panjang juga,'' ujarnya.

Iklan untuk media online pun, kata Donny, belum seberapa ramaiJauh berbeda bila dibandingkan dengan media televisi dan cetak''Kita ini seperti masih dalam masa transformasiPara pengiklan masih pikir-pikirKalau kita ngiklan di online apakah efektifYang benar-benar melihatnya berapa orang? Kalau cetak kan jelas berapa oplahnya, kalau online efektivitasnya belum terukur,'' katanya

Nah, kata Donny, hal itu diperburuk dengan semakin banyaknya media online yang munculPengiklan belum ramai, tapi media yang memperebutkannya semakin banyak''Bukan tidak mungkin media online akan menjadi red ocean (samudera merah, Red) karena persaingan yang tinggi,'' katanya

Lebih baik, kata dia, media online mengambil segmen pasar berbeda dan spesifikTak perlu terlalu besar seperti Detik.com atau Kompas.comKalau perlu, membuat media online berskala lokal dengan berita seputar wilayah tersebut''Nah, nanti iklan diambil dari perusahaan-perusahaan lokal di situ,'' katanya(aga/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramaikan PPI 2009, Polytron Tampilkan Tujuh Icon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler