Mega Proyek Pemprov Sumbar Menuai Kritik

Selasa, 07 April 2009 – 18:30 WIB
JAKARTA – Mega proyek pembangunan Kantor Penghubung Pemprov Sumbar yang terletak di jalan Matraman Raya Jakarta Timur senilai Rp91.8 miliar saat ini memasuki pengerjaan konstruksi lantai ke-4 dari 13 lantai yang direncanakanSeiring dengan itu, berbagai pihak mulai mempertanyakan profesionalitas konsultan perencana, pengawas dan kontraktor pelaksana

BACA JUGA: Jalan Lintas Selatan Jabar Berubah Status

Pertanyaan tersebut mencuat dari hasil kerja yang mereka lakukan
Terutama setelah menyaksikan tiang-tiang utama bangunan yang secara kasat mata memang terlihat melintir dan miring ke arah dalam bangunan.

“Jika di lot dengan benang, setidaknya sudah terjadi selisih atau kemiringan sedikitnya 20 centimeter antara tiang di lantai satu dengan ujung tiang di lantai empat,” ujar Suardi, dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta, di lokasi proyek, kawasan Matraman Jakarta Timur, Selasa (7/4).

Kemiringan sebagai akibat kelalaian kontraktor ini, lanjut Suardi, sesungguhnya bisa dicegah, jika konsultan pengawas selalu mencermati setiap proses yang terjadi dalam proyek bangunan ini

BACA JUGA: Parade Gizi Buruk di Sintang

“Dan saya pribadi jarang melihat kehadiran konsultan pengawas di proyek relatif bernilai besar ini
Kalau toh ada, paling di kantor seberang,” ujar Suardi, sambil menunjuk kantor penghubung yang berseberangan dengan lokasi proyek.

Suardi, yang juga konsultan di beberapa perusahaan kontraktor di Jakarta dan Jawa Barat itu mengaku pernah mempertanyakan proses pengecoran lantai tiga yang dikerjakan dengan tidak mengindahkan prinsip-prinsip ilmu gaya atau mekanika teknik.

“Saya pernah mempertanyakan kenapa proses pengecoran lantai III itu tidak sekaligus dilakukan mengingat areal pengecoran termasuk kategori luas, barangkali itu lantai aula

BACA JUGA: TNI-AL Jaring Kapal Pencuri Ikan Asal Malaysia

Ini sudah terjadi pelanggaran yang sangat prinsipil, karena titik penyambungan pengecoran tidak di moment yang benar atau nolDalam hitungan saya, lantai III itu bisa menjadi tiitik lemah bangun tersebut,” tegasnya Suardi.

Hal serupa juga terjadi dihampir seluruh tempat-tempat penyambungan besi rangkaBesi itu disambung seenaknya saja tanpa mengindahkan prinsip-prinsip dasar menyambung besi untuk bangunan berlantai 13, imbuhnyaMenjawab pertanyaan kenapa terjadi tiang miring dan melintir, selain memang fungsi-fungsi pengawas tidak berjalan sebagai yang semestinya, Suardi juga menyebut bahwa pihak kontraktor bekerja asal-asalan.

“Kita bisa lihat sekarang, bagaimana begisting atau media cetak beton dibuat secara manual dari bahan kayuMestinya begisting terbuat dari plat minimal 5 milimeterBukan dengan triplek seperti yang mereka lakukan,” tegas Suardi lagi.

Ketika disebut bahwa tiang miring dan melintir itu bisa dibenahi kembali hingga kelihatan lurus vertikal, Suardi malah ketawa, sambil mengatakan bahwa pekerjaan itu sudah memiliki unsur manipulasi dan bisa berbuntut pidana.

“Tapi sudahlah, soal manipulasi dan unsur pidana, bukan bidang sayaYang ingin saya katakan, bila konstruksi dasar tiang tidak vertikal dan proses pengecoran lantai dan penyambungan besi tidak memenuhi prinsip-prinsip dasar mekanika teknik dipastikan kualitas bangunan itu tidak akan memenuhi standar mutu bangunan bertingkat tinggi,” kata Suardi.

Sebelumnya, pada tanggal 23 Februari 2009, Wakil Gubernur Sumbar Marlis Rahman, menyempatkan diri melakukan inspeksi mendadak ke lantai parkir di tengah hujan mengguyur Kota Jakarta.

Ketika berhenti di lorong parkir yang di atasnya sudah di selesai chor, wakil gubernur basah terguyur air yang bersumber dari balok lintang lantai dasarSaat itu Marlis Rahman memerintahkan agar balok lintang tersebut dibongkar kembali karena selain bocor, ternyata balok lintang itu juga terlihat miring.

Sementara itu, Kasubag Monitoring dan Pelaporan pembangunan Kantor Penghubung Pemprov Sumbar di Jakarta, Rafid Anwar, Senin (6/4) mengatakan proyek pembangunan Kantor Penghubung ini terbilang kecil dan tidak akan merusak nama baik Gubernur Gamawan Fauzi.

“Ini proyek kecil, dan saya jamin tidak akan merusak nama gubernur,” tegas Rafid Anwar, di Anjungan Sumbar Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, usai pelantikan pejabat eselon IV di lingkungan Kantor PenghubungSebagaimana yang sudah diberitakan, proyek senilai  Rp91.8 miliar ini dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Dharma Perdana-Bangun Kharisma JO asal Kalimantan dengan Konsultan Perencana PT Zarwin Cipta Graha dan Konsultan Pengawas PT Dekatama Sekata(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DKI Perbaiki Waduk Pluit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler