Megawati: Ganti Boleh, tapi Siapa Orangnya?

Jumat, 12 Mei 2017 – 00:12 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menandatangani prasasti peresmian kantor DPD PDIP NTB, didampingi Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat (kiri), Rabu (10/5). Foto: Dewi/Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Megawati Soekarnoputri meresmikan Kantor DPD PDI Perjuangan NTB, Rabu (10/5) lalu.

Saat menyampaikan, ketua umum PDI Perjuangan itu menyebut Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat adalah barang antik partai. Sama halnya dengan Ketua DPD PDIP Aceh Karimun Usman.

BACA JUGA: PDIP Punya Tim Khusus Pemantau Akun Medsos Penebar Fitnah

“Pak Rachmat dan Pak Karimun ini barang antik,” ungkap Megawati.

Maksud dari barang antik ini, kata Megawati, kepemimpinan mereka di masing-masing daerah yang sudah cukup lama dan belum tergantikan.

BACA JUGA: Putusan PN Jakut Tak Lazim, Semoga Ahok Bebas di Tingkat Banding

Bagi Megawati, jika memang kepemimpinan mereka ingin diganti, lantas siapa yang akan menggantikan.

“Ganti boleh, tapi siapa orangnya? Gak ada yang bisa jawab,” selorohnya.

BACA JUGA: Perintah Bu Mega, PDIP Tak Gentar Bantu Ahok

Menurut Presiden kelima RI ini, di awal perjuangan partai, untuk mencari kader PDIP sangatlah susah. Namun di bawah kepemimpinan mereka dipenghujung ini, cukup banyak yang dimenangkan.

Artinya, PDIP dapat berkembang dengan baik khususnya di NTB dan Aceh. “Bu sudah banyak lho yang saya menangkan, hhhmm, karena saya tahu bukan dia memenangkan, anak buahnya yang memenangkan,” tambah Megawati disambut tawa para Ketua DPD PDIP se-Indonesia.

Bagi Megawati, inilah kekeluargaan PDIP. Karena itu kepada pemuda-pemudi yang baru masuk ke dalam sebuah partai, khususnya PDIP, diyakini belum tahu banyak bagaimana membangun sebuah partai.

Meski demikian, Megawati sangat mengapresiasi karena cukup banyak generasi muda yang menjadi kader PDIP. Ini menunjukkan kaderisasi partai berhasil.

“Lihat begini, alhamdulillah ada anak-anak muda yang masuk,” ucap ibunda dari Puan Maharani ini.

Kepada para kader muda, Megawati berpesan, partai politik adalah alat perjuangan bagi rakyat, menyerap aspirasi, dan keluhan rakyat. Walau diakui, masih ada generasi muda mempertanyakan kenapa harus ada partai politik.

Di tengah perkembangan Indonesia yang semakin maju dan modern, sambungnya, tidak hanya secara fisik yang ikut berkembang. Melainkan pola fikir generasi muda juga harus berkembang dan maju melalui partai politik.

“Rakyat ini harus dipimpin, tetapi tidak mudah juga menjadi seorang pemimpin,” jelasnya.

Jika generasi muda masuk partai hanya digunakan untuk mencari uang dan kedudukan jabatan, tegas Megawati, bukan PDIP tempatnya. Jika pola pikir ke sana, maka pemimpin akan lupa terhadap rakyatnya. “Ini memang betul makanya saya ngomong,” tegas Megawati. (ewi/r7)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Mulai Tinggalkan Ahok?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Megawati   PDIP   NTB  

Terpopuler