jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengutarakan niatnya ingin pensiun dari dunia perpolitikan.
Hal ini disampaikannya dalam acara pembekalan calon legeslatif di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/11).
BACA JUGA: Kecurigaan Hasto soal Poster Bergambar Raja Jokowi &PDIP
"Saya jadi ketum partai yang paling senior. Sudah sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah plus 17. Tetapi, hari ini pun malah ditambahi tugas untuk badan pembinaan ideologi Pancasila," kata Megawati dalam sambutannya.
Megawati mengaku baru mengikuti rapat di Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dalam rapat itu, Megawati merasa menjadi perempuan satu-satunya.
BACA JUGA: Megawati Terima Penghargaan dari Purna Paskibraka Indonesia
Megawati juga menyampaikan, menginjak usia 71 ini, dirinya merasa kesepian. Terlebih dirinya adalah perempuan yang di dunia perpolitikan jumlahnya sangat sedikit.
"Mulai saya hitung, perempuannya ada berapa, ya. Biasanya justru saya lalu tahu bahwa saya the only one perempuan yang ada. Jadi saya makin hari makin kesal pada diri saya sendiri, apa salahnya dengan saya dan perempuan Indonesia? Mengapa mereka ini tidak mau jadi tokoh politik seperti saya," kata dia.
BACA JUGA: Hasto Puji Gerak Cepat Pemerintah Dampingi Habib Rizieq
Presiden Kelima RI ini juga tak menyangka dirinya bisa menjadi tokoh nasional seperti saat ini.
Bahkan, putri Soekarno ini tidak menyangka bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia. Jika diingat-ingat, Megawati merasa perjalanan politiknya sudah cukup.
Megawati juga menyesali lambatnya perkembangan Indonesia. Di usia negara yang menginjak 73 tahun, Indonesia tidak semaju dengan negara tetangga lainnya.
"Karena kalau saya lihat negara kita yang sekarang berumur 73 tahun itu mengapa tidak semaju seperti justru negara-negara yang dulunya mungkin masih di belakang Indonesia," tandas Megawati. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Ajak Bangsa Asia Damaikan Semenanjung Korea
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga