Megawati Minta Media Massa Junjung Tinggi Etika dan Profesionalisme

Senin, 16 Januari 2023 – 18:19 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ketika memberikan pengarahan dalam acara peresmian Renovasi dan Revitalisasi Grand Inna Bali Beach serta Penjelasan dan Presentasi Pembangunan "Rumah Sakit Mayo" dan "Kebun Tanaman Obat" di Denpasar, Bali, Senin (16/1). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta media massa untuk menjunjung tinggi etika dan profesionalisme.

Hal itu disampaikan Megawati ketika memberikan pengarahan dalam acara peresmian Renovasi dan Revitalisasi Grand Inna Bali Beach serta Penjelasan dan Presentasi Pembangunan "Rumah Sakit Mayo" dan "Kebun Tanaman Obat" di Denpasar, Bali, Senin (16/1).

BACA JUGA: Bu Mega Sampai Sentil Pemerintah Pusat demi Membela Rakyat Bali, Begini Kisahnya

Hadir dalam acara itu, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Topik profesionalisme media massa dan awak pers berkali-kali disinggung Megawati, tak sampai seminggu sejak PDIP merayakan HUT-nya yang ke-50.

BACA JUGA: Pidato Bu Mega Penuh Kekeluargaan, Tetapi Ada yang Mencoba Membenturkannya dengan Jokowi

Megawati merasa media massa yang profesional perlu diperhatikan dengan mendasarkan pada pemberitaan terkait HUT itu. Ada media massa yang mempermasalahkan perayaan itu seakan-akan PDIP sedang menunjukkan kekuasaan di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau kemarin saya seperti dicap oleh media, yang ngomong, wah, Ibu Megawati mengeluarkan sepertinya menunjukkan kekuatannya. Saya memang kuat, lho," kata Megawati sambil tersenyum disambut tawa hadirin.

BACA JUGA: Buka Program Pengijauan Nasional, PDIP Tanam Pohon hingga Bersihkan Sungai Kalimalang

Megawati sampai saat ini masih membaca sejumlah koran. Dia mengkritisi pemberitaan wartawan yang sering menulis tidak sesuai fakta.

"Masak saya dibilang (mau menujukkan kekuatan). Tolong adik-adik wartawan mengerti politik juga, ya. Partai politik saya ini, kan, memang terbesar di Indonesia, bagaimana, sih? Jangan dibolak-balik dong, karena kami semua kerja keras," sambungnya.

Dia pun mencontohkan kerja keras yang dimaksud, seperti bagaimana memerahkan Bali pada Pemilu 2024 nanti.

"Nanti 2024 seluruh Bali kami ambil, sanggup enggak? Sanggup. Kadang-kadang, deh, yang namanya wartawan-wartawati. Jangan mengompor-ngompori orang, kerja sama saja yang baik. Saya enggak pernah mengompori. Diam-diam saja, kerja saja," jelas Megawati.

Presiden Kelima RI itu mengatakan dirinya bukan hendak meminta pujian dari media massa. Dia mengharapkan kerja pers seharusnya dilaksanakan sesuai etika dan berbasis perspektif yang luas.

Sebagai contoh, menurutnya, sebelum menilai seorang Megawati, seharusnya wartawan terlebih dulu melakukan riset dan pendalaman atas dirinya.

Megawati menyatakan pernah membawa Indonesia keluar dari ancaman krisis ekonomi dunia sehingga mendapat penghargaan dari CNBC.

“Supaya kalau tahu, tanya Pak Chairul Tanjung. Itu namanya kode etik jurnalistik, para wartawan yang saya sayangi. Jangan selalu pernyataan saya dipotong, di-bully,” urai Megawati. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Faktor Penentu Kemenangan PDIP Bukan Hanya Megawati, yang Bilang Haryadi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler