Megawati: Pelindungan Kekayaan Intelektual Berkaitan dengan Indonesia Emas

Rabu, 01 Maret 2023 – 18:35 WIB
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri (kanan) dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly (kiri). Foto: Dok Kemenkumham

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri mengingatkan semua pihak bahwa pelindungan kekayaan intelektual akan membawa manfaat besar pada pelindungan kekayaan semua sumber daya Indonesia.

Hal itu diungkapkan Megawati seusai menerima penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM, di Kantor Pusat BRIN, Jakarta, Rabu (1/3).

BACA JUGA: Dukung Pemulihan Ekonomi, Kemenkum HAM Perkuat Layanan Kekayaan Intelektual

“Kenapa saya terus bicara tentang kekayaan intelektual? Karena ini semakin penting ke depan. Saya selalu bilang pada Pak Presiden, ini berkaitan dengan tahun emas 2045,” ungkap Presiden ke-5 RI tersebut.

Megawati mengatakan menyongsong 2045, kesadaran akan pemanfaatan dan pelindungan terhadap kekayaan intelektual menjadi salah satu modal penting, khususnya sebagai salah satu penambah perekonomian negara dan perekonomian perorangan.

BACA JUGA: Hergun Optimistis Jaminan Kredit Kekayaan Intelektual Bisa Mendongkrak Ekraf & UMKM

“Seperti Hak atas Kekayaan Intelektual ini, seluruh hal strategis itu harus milik negara, keuntungan untuk negara, begitu juga perorangan,” ungkap Megawati.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly menyatakan bahwa pihaknya memberikan penghargaan kepada Megawati selaku tokoh pendorong pemajuan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) di Indonesia.

BACA JUGA: Menkumham Yasonna Dorong Pelaku Usaha Segera Mengurus Hak Kekayaan Intelektual

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, Megawati selaku Ketua Dewan Pengarah BRIN mempunyai tugas memberi arahan kepada Kepala BRIN dalam merumuskan kebijakan dan penyelenggaraan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan invensi serta inovasi yang menjadi landasan dalam perencanaan pembangunan nasional di segala bidang kehidupan yang berpedoman pada nilai Pancasila.

“Ibu Megawati sebagai penggagas awal BRIN, mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia berdikari, dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna, dan teknologi itu sendiri,” kata Yasonna.

Guru Besar Ilmu Kriminologi PTIK itu melanjutkan Megawati juga merupakan tokoh yang aktif menginisiasi dan mendorong berbagai kalangan, termasuk para kepala daerah untuk dapat mendukung pelindungan KI.

Yasonna menyebutkan Megawati menginsiasi pembuatan Peraturan Daerah terkait KI dalam rangka memajukan potensi daerah melalui KI.

“Beliau secara konsisten, aktif menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset dan inovasi dan terus memperjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ungkap Yasonna.

Penyerahan penghargaan kepada Megawati dilakukan seusai acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara Kemenkumham dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dalam acara tersebut, hadir juga Wakil Ketua Dewan Pengarah BRIN Sri Mulyani Indrawati, serta Kepala BRIN Laksana Tri Handoko beserta jajaran.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler