JAKARTA – Calon presiden yang kalah di Pilpres, Megawati Soekarnoputri, nampaknya tak mau larut dalam kesedihan dan kekecewaanSehari setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan sengketa hasil Pilpres, Megawati sudah menjalani aktifitas seperti biasa, termasuk mengunjungi sebuah acara peluncuran buku.
Wajah Megawati pun tak lagi seperti sehari sebelumnya yang begitu larut dalam kekecewaan dan berkaca-kaca saat menenangkan pendukung fanatisnya
BACA JUGA: Kouta Haji Masih Tersisa 11.681 Kursi
Kamis (13/8) siang, Megawati sudah muncul lagi di depan umum dalam peluncuran buku 'Pesta Obama di Bali' karya Nurinwa Ki S Hendrowinoto di Buddha Bar, Menteng, yang hanya sekitar 200 meter dari kediaman Megawati.Mantan Presiden RI itu datang dengan didampingi Taufik Kiemas, Sekjen PDIP Pramono Anung, serta Mantan menteri Perindustrian dan Perdagangan yang kini menjadi kolega dekat, Rini Mariani Soemarno
Megawati pun di beri kesempatan memberi sambutan pada peluncuran buku
BACA JUGA: Pemondokan Beres, Flu Babi Mengancam
Meski bersuara agak serak, namun Megawati tetap mengumbar banyak senyumBACA JUGA: Antasari Diperiksa Anak Buahnya
Namun setelah mendapat penjelasan sang penulis, Megawati dapat dia memahaminya, termasuk soal aktifitas sosial ibunda kandung Presiden AS Barrack Obama, Ann Dunham"Ibunya Obama, Ann Dunham itu pernah memberikan pelajaran dan mengajar di sebuah desa di BaliAkhirnya desa itu terus berjalan dan hidup," ulas Megawati.
Hanya saja Megawati menyatakan keprihatinannya dengan mulai berkurangnya nilai-nilai dan khasanah budaya Indonesia sekarang iniMenurut pasangan Prabowo Subianto di Pilpres itu, kondisi saat ini sangat berbeda pada jaman Bung Karno"Indonesia sekarang ini mulai kering dengan nilai dan khasanah budaya, lain dengan jaman Bung Karno," katanya.
Selanjutnya, Megawati beromantika dengan kisah saat Bung Karno masih tinggal di IstanaBung Karno, kata Megawati, selalu mengundang seluruh pelukis Indonesia untuk tampil sehingga menjadi seniman-seniman kelas dunia"Dulu Bung Karno sering memanggil pelukis Affandi, S Sudjono untuk tampilDemikian juga dengan Pramoedya Anantatoer, WS Rendra," sebutnya.
Salah satu yang disoroti Megawati adalah minimnya karya sastra dari penulis-penulis di Indonesia yang dialihbahasakan ke bahasa InggrisJustru sebaliknya, banyak karya sastra yang alih bahasakan ke bahasa Indonesia"Oleh karena itu saya meminta karya sastra, Pesta Obama di Bali ini ditransliterasikan ke dalam bahasa Inggris," pintanya.
Menanggapi permintaan tentang alih bahasa itu, pemrakarsa eluncuran buku Pesta Obama di Bali, Jan Farid menilai hal itu sebagai sebuah gagasan yang menunjukkan kepedulian Megawati dalam mengembangkan karya sastra di IndonesiaMenurut Jan Farid, Megawati adalah sosok yang sangat concern terhadap urusan kebudayaan“Karena sejak kecil sudah dekat dengan para penari IstanaMakanya Megawati tidak keberatan memberikan pengantar dalam acara bedah buku," tukasnya.(fas/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Pejabat Pusat Selangit, Daerah Iri
Redaktur : Tim Redaksi