Mekanisasi Pertanian Hemat Pengeluaran Rp 20 Triliun

Kamis, 01 Maret 2018 – 17:55 WIB
Mentan Amran Sulaiman. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memprediksi mekanisasi di sektor pertanian bisa menghemat pengeluaran negara sebesar Rp 20 triliun.

Amran mencontohkan, penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa combine harvester membuat petani tidak perlu menanam dan memanen padi secara tradisional.

BACA JUGA: Menteri Amran: Bulog Bisa Beli Gabah Petani di Atas Rp 4.400

Dengan combine harvester, petani bisa menghemat biaya produksi sebesar sekitar 50 persen.

"Dulu, panen satu hektare itu 25 hari. Kalau sekarang dengan alat hanya tiga jam. Loses-nya sepuluh persen. Kalau ditotal dengan total lahan nasional, hitung-hitungan kami, kami hemat hingga Rp 20 triliun," kata Amran di Balai Besar Mekanisasi Badan Litbang Kementerian Pertanian, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (1/3).

BACA JUGA: Kementan Bakal Bagikan 80 Ribu Alsintan

Oleh karena itu, pihaknya akan membangun Politeknik Pembangunan Pertanian Serpong serta mengembangkan kawasan sains dan engineering pertanian modern.

Untuk mewujudkan rencana itu, Kementan menggandeng Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

BACA JUGA: Kementan Bakal Bangun Politeknik Pembangunan Pertanian

"Negara ini negara agraris. Sebanyak 60 persen penduduk bergerak di bidang pertanian, tapi masih banyak tradisional," kata menteri asal Bone, Sulawesi Selatan, itu. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Serap Gabah untuk Mengisi Cadangan Beras Pemerintah


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler