jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai menggelar kegiatan Customs Goes To School (CGTS) di beberapa daerah. Hal itu dilakukan untuk memperkenalkan budaya anti korupsi ke para pelajar.
Kegiatan tersebut dilaksanakan masing-masing daerah seperti Bali, Pangkalpinang, dan Cilacap.
BACA JUGA: Bea Cukai Gali Potensi Industri Dalam Negeri dan Penerimaan Negara lewat CVC
Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Tubagus Firman Hermansjah mengatakan CGTS merupakan agenda untuk memberikan informasi yang bermanfaat tentang kepabeanan, cukai dan pentingnya budaya anti korupsi kepada para pelajar.
"Dengan begitu bisa diterapkan di lingkungan keluarga dan masyarakat," kata Firman.
BACA JUGA: KLHK Pertegas Anti-Korupsi Melalui Pakta Integritas
Kanwil Bea Cukai Bali Nusra mengadakan kegiatan GCTS untuk mengenalkan tugas fungsi dan budaya anti korupsi di SMA Negeri 2 Kuta, Bali pada Rabu (15/12).
Dalam kegiatan itu dijelaskan terkait pengamanan terhadap barang impor dan ekspor, serta adanya pungutan negara berupa bea masuk (BM) dan bea keluar (BK).
BACA JUGA: Pak Mendagri Pernah Sebut Joe Biden Korup, Sekarang Kariernya Tamat
Dia mengatakan Bea Cukai melakukan pembenahan di sisi internal. Sisi eksternal, Bea Cukai terus berupaya dengan memberikan sosialisasi dan edukasi.
“Bali diminati warga asing, jadi pengetahuan terkait peran Bea Cukai dalam pengawasan barang masuk dari luar negeri, bawaan penumpang atau kiriman, sangat penting untuk diketahui oleh para pelajar di Bali,” ujar Firman.
Bea Cukai Pangkalpinang juga menyelenggarakan kegiatan CGTS ke beberapa sekolah di wilayahnya, November lalu.
Beberapa sekolah yang dikunjungi ialah SMK Negeri 1 Pangkalpinang, SMA Negeri 2 Pangkalpinang, dan SMA Negeri 1 Pangkalpinang.
Dalam CGTS itu, Bea Cukai Pangkalpinang mengenalkan tugas dan fungsi utama yang menjadi garda terdepan dalam mengawasi arus keluar masuk barang dari dan ke dalam negeri.
Pada kesempatan itu, Bea Cukai Pangkalpinang juga memberikan sertifikat dan plakat kepada para pemenang pada ajang Olimpiade Pemberantasan Penyelundupan Pesisir Timur Sumatera (OP3TS).
Sementara itu, Bea Cukai Cilacap menerima kunjungan dari siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Anak Sholeh (BIAS) Cilacap pada Kamis (16/12).
Kunjungan itu merupakan salah satu kegiatan belajar mengajar extra ordinary SDIT BIAS untuk mengenalkan siswanya terkait Bea Cukai sejak dini.
“Dengan pengetahuan sejak dini ini, kami harap para siswa dapat termotivasi untuk menjadi pegawai Bea Cukai di masa depan, demi menjaga Indonesia dari masuknya barang-barang ilegal,” pungkas Firman. (mrk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... KemenPAN-RB Tetapkan 558 Unit Kerja sebagai Wilayah Bebas Korupsi
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian