jpnn.com, BALI - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar program pelatihan Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP).
Melalui program tersebut, Kementan memiliki salah satu produk inovasi bidang pertanian ialah Simluhtan atau Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian.
BACA JUGA: Kementan Gelar Bimtek Jurnalistik Bagi SDM di Sektor Pertanian
Simluhtan berisi database petani dan penyuluh untuk subsidi pupuk dan perencanaan pembangunan pertanian di pusat atau daerah.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan sumber daya manusia (SDM) Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan program ini menjadi kesempatan strategis untuk mendata para petani yang belum ada di Simluhtan agar mereka bisa menerima bantuan.
BACA JUGA: Kementan Dorong Olahan Bawang Merah Terus Ditingkatkan
"Tujuannya untuk mengatasi persoalan dalam peningkatan kuantitas dan kualitas database Simluhtan serta materi dan informasi penyuluhan pertanian," kata Dedi, Senin (25/10).
Dia menjelaskan semua program diawali dari calon petani dan calon lokasi (CPCL) yang ada di Simluhtan sebagai media untuk monitoring keberadaan petani dan penyuluh.
BACA JUGA: Kementan Bakal Bangun Sentra Jagung Besar-besaran di 3 Daerah Ini
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung peningkatan kompetensi SDM bidang pertanian yang profesional.
"Maka dari itu, kami fokus untuk terus mengembangkan dan meningatkan kapasitas SDM mereka," ujar pria yang akrab disapa SYL itu.
Dia menjelaskan penyuluh menjadi garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing.
Sebab, lanjut Syahrul, penyuluh berperan dalam mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern.
"Penyuluh itu pembimbing petani, penyuluh adalah komunikator penyuluh itu integrator, penyuluh adalah motivator, penyuluh adalah organisator, penyuluh adalah dinamisator," tutur dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Pusat Penyuluh Pertanian Bustanul Arifin yang mengatakan bahwa penyuluh adalah garda terdepan sekaligus mata dan telinga Kementan di lapangan.
"Maka dari itu pertemuan ini sangat penting untuk mengakselerasi program IPDMIP karena elemen utamanya adalah petani dan penyuluh," ucap Bustanul.
Dia berharap koordinasi penyuluh ini akan terus meningkatkan kapasitas diri, membangun sinergitas dengan petani di lapangan, serta meningkatkan SDM para petani.
"Kita harus optimis bahwa melalui penyuluh-penuyuluh yang berkualitas melahirkan para petani yang mumpuni," pungkas Bustanul. (mcr9/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Dea Hardianingsih