jpnn.com, SERANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Media Kebudayaan (BMK) mengajak generasi muda di seluruh Indonesia untuk mengeksplorasi budaya melalui kegiatan lokakarya “Kelana Indonesiana”.
Bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII, Kelana Indonesiana pertama digelar di Kota Serang, Banten, pada Selasa (15/8).
BACA JUGA: Luncurkan Serial Nyantrik, Kemendikbudristek Ajak Anak Muda Belajar dari Panggung Wayang
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menuturkan upaya untuk mengenalkan budaya lokal sebagai sumber inspirasi sangatlah penting bagi generasi muda yang merupakan agen pemajuan budaya bangsa Indonesia di masa depan.
“Pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman dan eksplorasi di ruang-ruang lainnya,” ujar Hilmar.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Dorong Pelestarian Sungai Berbasis Budaya lewat Ekspedisi Batanghari
Tema yang diangkat pada Kelana Indonesiana ini adalah "Budaya, Inspirasi, dan Eksplorasi," yang juga merupakan ajang sosialisasi Indonesiana.TV kepada generasi muda kreator.
Indonesiana.TV ialah platform media digital yang berfokus pada produksi, penyiaran, dan pustaka konten untuk memperkenalkan berbagai aspek budaya Indonesia.
BACA JUGA: Tampang Pegawai KAI Tersangka Teroris
“Dengan medium video dan konten digital lainnya, platform ini bertujuan membangkitkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya lokal, serta menginspirasi generasi muda untuk menjelajahi warisan budaya mereka sendiri,” tutur Dirjen Hilmar.
Dirjen Hilmar mengatakan lokakarya Kelana Indonesiana bertujuan untuk memperkenalkan peserta didik pada potensi kreativitas yang bisa dihasilkan melalui penjelajahan budaya lokal.
Tema "Budaya, Inspirasi, dan Eksplorasi," dipilih untuk mendorong peserta berinteraksi dengan berbagai unsur budaya, memahami nilai-nilai di baliknya, dan kemudian menginspirasi mereka dalam mengembangkan ide dan karya kreatif.
“Jadi, kami undang mereka untuk menghasilkan konten video atau karya kreatif lainnya yang merefleksikan interpretasi terhadap budaya Indonesia. Hasil karya peserta akan dimuat di laman Kelana Indonesiana dan kanal media sosial Indonesiana.TV,” ucap Hilmar.
Di samping itu, kata Dirjen Hilmar, dengan memperkenalkan Indonesiana.TV kepada kalangan generasi muda, diharapkan para calon kreator konten masa depan ini menjadikan Indonesiana.TV sebagai acuan sekaligus wadah berekspresi budaya.
“Dengan demikian, generasi muda akan terus terlibat dalam upaya memajukan budaya Indonesia sekaligus mengembangkan potensi kreatif mereka,” imbuhnya.
Kelana Indonesiana dirancang dengan pendekatan yang interaktif dan partisipatif. Sesi inspirasi menjadi fokus utama lokakarya melalui pemutaran beberapa episode program unggulan Indonesiana.TV, yang kali ini menampilkan seri animasi wayang Desa Timun.
Setelah kegiatan nonton bersama, para peserta lokakarya yang merupakan perwakilan dari SMKN 1, SMKN 7, dan SMKS Al-Falah Madani Kota Serang diberi kesempatan untuk berkenalan dengan kreator Desa Wayang, yaitu Daud Nugraha dan Ricca Virria. Pasangan suami istri ini didatangkan dari Bandung untuk menjadi inspirator dan mentor.
Di sana, Daud dan Ricca mengajak peserta membuat video singkat Desa Timun secara berkelompok untuk memainkan wayang Cila, Cili, Cilo, dan Ayam, serta satu orang lagi yang merekam adegan dengan kamera ponsel.
Desa Timun yang menceritakan keseharian anak-anak kancil dan ayam kampung merupakan bukti nyata bagaimana eksplorasi terhadap budaya lokal mampu menghasilkan karya dengan karakter yang kuat dan disukai khalayak luas.
Karya seperti Desa Timun pun diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi selanjutnya bagi peserta didik untuk menghasilkan karya yang orisinal.
Kehadiran Indonesiana.TV disambut antusias para pelajar di Kota Serang, Benten.
Salah satunya M. Faiz Fajrin, siswa kelas X SMKN 1 Kota Serang. Ia mengaku baru mengetahui adanya channel Indonesiana.TV, namun langsung tertarik untuk menjadikan Indonesiana.TV sebagai tontonan wajibnya setiap hari.
“Saya tertarik karena tayangannya bagus-bagus dan edukatif. Setelah workshop ini, saya ingin mengajak teman-teman saya untuk menonton Indonesiana.TV,” ujar Faiz seusai ikut mempraktikkan syuting Desa Wayang.
Hal yang sama diungkap Milawati, siswi jurusan multimedia SMKN 7 Kota Serang.
Dia menilai program-program Indonesiana.TV sangat menarik, baik dari sisi pengambilan gambar, warna animasi, suara, hingga background, semuanya menyenangkan dan nyaman untuk ditonton.
“Apalagi tayangan tiga dimensinya dengan warna yang terang-terang. Membuat penonton tidak bosan. Bahkan saya dan teman-teman juga tertarik untuk membuat karya yang bisa ditampilkan di Indonesiana.TV. Yaitu film bergenre adventure, horor, dan ada sedikit komedinya. Kami ingin mengangkat lokasi-lokasi menarik di Banten, seperti hutan jati dan Curug Leuwi Bumi,” tutur Milawati.
Sementara itu, Guru SMKN 1 Kota Serang Via Puspita Sari mengatakan kehadiran Indonesiana.TV bisa memberi ruang ekspresi yang lebih luas bagi pelajar Kota Serang untuk berkarya, khususnya di bidang budaya, karena Provinsi Banten mempunyai muatan lokal (Mulok) wajib di tingkat SMA/SMK, yakni tarian rampak beduk, pencak silat, dan membatik.
Kepala Balai Media Kebudayaan Kemdikbud Retno Raswaty mengatakan pihaknya membuka peluang yang lebar untuk para pelajar menciptakan karya untuk ditayangkan di channel Indonesiana.TV.
"Selain itu, Indonesiana.TV juga akan terus memperkenalkan program-programnya di tingkat pelajar ke seluruh nusantara," ujar dia. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lelaki Ini Tak Bisa Menahan Nafsu Melihat Wanita Bule Berpakaian Seksi
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti