Melawan Petugas, Spesialis Pembobol Sekolah Dihadiahi Timah Panas

Kamis, 19 Maret 2015 – 04:41 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mencokok pria bernama Syawal (22) dalam sebuah operasi penangkapan yang digelar Senin (16/3). Syawal merupakan otak kawanan pencurian yang mengkhususkan diri beraksi di sekolah-sekolah di wilayah ibu kota.

Dalam aksi penangkapan, polisi terpaksa mengeluarkan timah panas karena Syawal berusaha melawan saat hendak ditangkap. Upaya Syawal berakhir setelah kaki kanannya tertembus peluru.

BACA JUGA: Hendak Dibekuk, Bandar Ganja Teriaki Polisi: Maling… Maling…

Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen mengatakan, terungkapnya identitas pelaku bermula dari penangkapan RTS dan DDK pada 25 Februari lalu. RTS ditangkap di kamar kos di Jalan Legoso, Ciputat, Kota Tangsel, sedang DDK dibekuk  saat bersembunyi di rumahnya di Jalan Kelapa Ciung Hambulu, Parung, Bogor.

Keduanya dicokok usai membobol SMAN 47 di Jalan Delman Utama, Tanah Kusir Kebayoran Lama Jakarta Selatan pada 12 Februari 2015 lalu. Kawanan spesialis pembobol sekolah itu menggondol 10 unit laptop dan uang tunai Rp 148 juta.

BACA JUGA: Siang Jadi Sekuriti di Bank Swasta, Malam Jadi Pelaku Kejahatan

”Dari keterangan RTS dan DDK, kami mendapatkan nama Syawal ini,” ujar Handik, Rabu (18/3).

Menurutnya, DDK adalah pimpinan komplotan, sedangkan RTS sebagai eksekutor pencurian barang berharga. Sebelum beraksi, mereka mensurvei gedung sekolah atau kantor yang hendak dibobol, khususnya yang tidak dijaga satpam.

BACA JUGA: Sakit Hati, Sebar Foto Mantan tanpa Busana ke Facebook

“Setelah menemukan sasaran, pelaku masuk gedung dengan cara mencongkel jendela ruangan menggunakan linggis,” papar Handik.

Sedangkan Syawal ditangkap di kawasan Jatiasih, Bekasi. ”Mereka semua berjumlah 20 orang, kaptennya (pentolan) Syawal ini. Mereka telah puluhan kali membobol sekolah di Jakarta dan sekitarnya,” terang Handik.

Dia menambahkan, berdasarkan keterangan Syawal kepada penyidik, pemuda asal Maluku ini biasa menghabiskan uang kejahatannya untuk mabuk-mabukan dan main perempuan. Syawal juga mengaku pernah membobol gedung sekolah di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama pada 10 Januari 2015 lalu dengan hasil uang tunai Rp 75 juta, 14 gram perhiasan emas, dan dua unit laptop.

Kawanan ini juga pernah beraksi membobol kantor Dinas Pertanian di Jalan Casablanca Kuningan Jakarta Selatan, taman kanak-kanak (TK) dan SMP yang terletak di daerah Pasar Parung Bogor dan perkantoran di Citayam, Depok, Jawa Barat.

”Tersangka lain yang masih kami kejar adalah DD, DNK, NWR, RLG, DK, MNX, RZ dan RF, dan penadah hasil curian mereka berinisial SWL,” papar Handik.(indopos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Pesta Sabu Terancam Minimal 4 Tahun Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler