Layanan panggilan gawat darurat 000 di negara bagian Victoria kewalahan dengan telepon yang masuk karena meningkatnya jumlah penularan COVID-19.
Jumlah panggilan hampir sama ketika Melbourne mengalami badai asma di tahun 2016 yang juga membuat sistem layanan kewalahan.
BACA JUGA: Australia Mencapai 70 Persen Vaksinasi Penuh COVID-19
Otoritas Telekomunikasi Layanan Darurat (ESTA) mengatakan mereka menerima 3.250 panggilan yang meminta bantuan hari Senin kemarin (27/09/2021).
"Kami mengamati jumlah panggilan yang banyak dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Marty Smith, kepala eksekutif ESTA.
BACA JUGA: Tes Antigen Cepat Rencananya Akan Bisa Digunakan Warga di Australia Mulai 1 November
"Jumlah panggilan yang tinggi sebelum COVID-19 hanya terlihat di akhir pekan, tapi sekarang hampir terjadi setiap hari."
Marty menambahkan waktu menunggu rata-rata orang yang menelepon layanan darurat saat ini naik sekitar satu atau dua menit.
BACA JUGA: Aturan COVID-19 di Sydney Akan Dilonggarkan, Tapi Dampaknya Akan Dirasakan Lama Oleh Warga
Senin malam kemarin, tepat setelah pukul 9 malam, waktu tunggu terlama untuk orang yang menelepon 000 adalah 13 menit, katanya.
Ia juga menjelaskan layanan darurat sudah mengambil sejumlah langkah, seperti mempekerjakan 43 staf tambahan yang bekerja penuh, menawarkan lembur kepada sejumlah pekerja, serta memanggil kembali karyawan yang sedang mengerjakan hal lain.
Juru bicara pemerintah negara bagian Victoria mengatakan ESTA menerima dana dalam anggaran tahun ini untuk mempekerjakan staf tambahan yang bekerja penuh waktu. Rumah sakit di kawasan utara Melbourne di bawah tekanan
Hari Selasa, negara bagian Victoria mencatat 950 kasus baru COVID-19, menjadi angka tertinggi sepanjang wabah varian Delta.
Hingga saat ini kasus aktif COVID-19 di Victoria telah mencapai lebih dari 8.900 orang.
Dari pantauan ABC Senin malam, 17 ambulan mengantre di jalan menuju pintu rumah sakit Northern Hospital yang berada di kawasan Epping.
Kepala eksekutif Northern Health, Debra Bourne mengatakan rumah sakit di Epping tersebut lebih sibuk dari biasanya karena merawat pasien COVID.
Dia mengatakan Senin kemarin adalah "hari yang sangat sibuk" di unit gawat darurat rumah sakit, dengan kedatangan 96 ambulans dan 403 pasien yang diperiksa oleh staf medis.
Debra menjelaskan penundaan yang menyebabkan antrean disebabkan karena rumah sakit harus hati-hati saat menyaring pasien.
"Rumah sakit ini sangat sibuk sebagai rumah sakit rujukan COVID-19, dengan tiga Bangsal COVID ditambah ICU," katanya.
"Saat ini, kami memiliki sekitar 65 pasien COVID di rumah sakit."
Juru bicara Serikat Ambulans di Victoria, Danny Hill mengatakan paramedis sudah mengalami kelelahan akibat terus bekerja lembur.
"Seluruh sistem kesehatan dan layanan gawat darurat bergantung pada mereka yang bekerja lembur," katanya.
"Orang-orang benar-benar kelelahan dan kami tidak dapat berharap mereka untuk terus bekerja seperti sebelumnya. Kami membutuhkan lebih banyak staf."
Namun di tengah meningkatnya angka penularan dalam beberapa hari terakhir ini, Victoria akan tetap melonggarkan aturan.
Warga di kawasan kota Melbourne dan regional sudah bisa melakukan aktivitas dalam radius 15 kilometer, meski 'lockdown' masih diberlakukan.
Olah raga tanpa kontak fisik, seperti bermain tenis dan golf juga sudah boleh dilakukan.
Sementara di kawasan regional yang tidak mengalami 'lockdown', restoran sudah dibuka kembali dengan syarat maksimal 30 orang untuk makan di bagian luar ruangan restoran.
Target vaksinasi setidaknya satu dosis untuk 80 persen dari warga berusia 16 tahun ke atas diperkirakan sudah tercapai Senin kemarin. Hampir setengah dari jumlah tersebut bahkan telah menerima dua dosis vaksin COVID-19.
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan ABC News
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Krisis BBM, Pengemudi Tank Beralih Fungsi Jadi Sopir Truk