jpnn.com - JAKARTA - Polri masih menyelidiki ledakan diduga bom di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kemarin (8/4). Ledakan itu menyebabkan empat orang terluka.
Tim dari Polda Metro Jaya, Bareskrim Polri, Laboratorium Forensik, Densus 88, Gegana dan Kedokteran Kesehatan tengah bekerja untuk mencapai hasil maksimal dalam penyelidikan kasus ini.
BACA JUGA: Bareskrim Lakukan Pendalaman pada Kasus Budi Gunawan
Kabag Penum Polri Kombes Rikwanto menuturkan, masih diteliti apakah benda tersebut merupakan bom atau bukan.
"Kalau meledak, masyarakat sebut bom. Tapi, secara ilmiah tidak ada detonator maupun sumbunya," kata dia di Mabes Polri, Kamis (9/4).
BACA JUGA: Menteri Susi Dilaporkan ke Polisi
Dia mengatakan, hasil sementara bisa dipastikan benda tersebut merupakan bom. "Tapi, itu seperti petasan banting besar, dan seperti bola tenis," bebernya.
Nah, Polri akan menyelidik bagaimana benda tersebut bisa meledak. Apakah karena gesekan, bantingan dan lainnya masih akan diurai.
BACA JUGA: Megawati Khawatirkan Kelompok Oportunis Penyalip di Tikungan
Tak cuma itu, Polri masih menyelidiki asal muasal barang tersebut ada di lokasi dan meledak.
"Itu untuk kepentingan apa, dibuat siapa masih belum dipastikan," kata mantan Kapolres Klaten, Jawa Tengah, ini.
Dia mengatakan, benda tersebut diduga belum lama berada di lokasi. Sebab, dari plastik yang membungkus benda-benda tersebut kelihatan tidak terlalu jorok. "Artinya, belum lama di situ. Kalau lama kan kena hujan, kena tanah (jadi kotor)," katanya.
Yang pasti, kata dia, benda itu tergolong bahan peledak yang dimodifikasi. "Berbagai modifikasi terlihat sekali itu handmade (buatan tangan)," katanya.
Yang pasti, Rikwanto mengatakan, yang membuat benda tersebut tentu punya tujuan yang tak baik.
Pada bagian lain, empat korban masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dua korban dirawat di ruang perawatan biasa. Dua lainnya di ICU.
Dua korban di ruang perawatan biasa itu berinisial F (31), yang menderita luka di kaki kiri. "Kondisinya relatif baik," kata Kabid Pelayanan Medik RS Polri Kombes Yayok Wiyarto, Kamis (9/4). Satu lagi adalah A (66) yang menderita luka di bagian mata dan tangan. Kondisinya, juga relatif baik.
Dua korban di Ruang ICU, adalah A (51), yang menderita luka di sekujur tubuh dan memerlukan observasi ketat. Kemudian, S (50), menderita luka di wajah, kerusakan mata, tangan dan kaki. "Pasien ini dalam observasi ketat perawatan ICU," ujar Yayok. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Tema Kongres IV PDIP dan Sepotong Puisi Soekarno...
Redaktur : Tim Redaksi