jpnn.com, TARAKAN - Kondisi Lembaga Pemasyarakatan Tarakan, Kalimantan Utara sangat memprihatinkan.
Lapas itu memiliki banyak kekurangan. Misalnya, jumlah sipir dan fasilitas yang jauh dari kata ideal.
BACA JUGA: 2 Bulan Terakhir Penghuni Lapas Bertambah 10 Ribu Orang
“Lapas Tarakan ini merupakan lapas termiskin di Indonesia. Karena hanya lapas kami yang masih menggunakan sel kayu. Tempatnya juga kecil. Personel kam juga kurang,” kata Kepala Lapas Tarakan Fernando Kloer ditemui Kaltara Pos, Kamis (12/04).
Dia menambahkan, Lapas Tarakan membutuhkan 30 penjaga seiring membeludaknya tahanan.
BACA JUGA: Menkumham Akui Ada Usulan Lapas Dikelola Swasta
“Satu orang sipir menjaga seratus orang napi. Ya mana bisa? Napi lapas kami aja melebihi kapasitas lapas sendiri. Sehingga napi juga sulit dipantau ketika beraktivitas karena kami kekurangan materi dan sumber daya manusianya,” ujarnya.
Dia mengaku sudah meminta bantuan kepada pemerintah untuk meremajakan lapas.
BACA JUGA: Menkumham: 60 Lapas Kini Gunakan Alat Deteksi Canggih
“Jujur saya bosan meminta bantuan ke pusat dan pemerintah agar bangunan dan sipir di sini segera ditambah. Proposal saya tidak pernah digubris,” kata Fernando.
Dia berharap, pemerintah lebih peka terhadap kondisi Lapas Tarakan yang makin memprihatinkan.
“Kapasitas di sini hanya bisa menampung 238 napi tapi sekarang malah dihuni 957 napi. Jelas di dalam lapas keadaannya sumpek. Apalagi, banyaknya jumlah napi bisa membuat keadaan terkadang tenang dan membara,” ujar Fernando. (kp4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantap Jiwa! Penyelundupan ke Lapas Bakal Makin Sulit
Redaktur : Tim Redaksi