jpnn.com - Senyum tipis tetap menghiasi wajah Sugeng Kartika (45), pria yang mendonorkan sebagian hatinya untuk putranya, Muhammad Sayid Hafidz. Senyum tetap mengembang meski Sugeng masih harus kesakitan pasca-operasi operasi liver di Rumah Sakit Pertamedika Sentul City.
Nathalia Laurens, Sentul
BACA JUGA: Pesta Pernikahan Victor Hartono, Putra Pertama Konglomerat Grup Djarum
SUGENG menjalani operasi ini demi mendonorkan 30 persen hatinya untuk Hafidz yang kini berusia 7 tahun. Keberanian Sugeng mendonorkan sebagian hatinya itu demi menyelamatkan hidup anaknya dari penyakit allagile syndrome yang mengakibatkan gangguan fungsi hati, ginjal, jantung dan fungsi organ tubuh lainnya.
Namun, berkat keberanian Sugeng itu pula kini Hafidz kini memiliki harapan hidup lebih panjang. Saat ditemui JPNN siang tadi, Sugeng masih dirawat di rumah sakit tersebut setelah 7 hari sebelumnya menjalani operasi yaitu pada Senin (24/2). Masih memakai baju untuk pasien, Sugeng tak henti-hentinya mengucapkan syukur karena atas bantuan donasi banyak pihak dan kerja rumah sakit proses operasinya dan Hafidz berjalan lancar.
BACA JUGA: Pergi Clubbing di Kafe, Pulang Mahir Rusia
"Alhamdulilah, bersyukur pada Allah. Alhamdulilah, masih diberi kesempatan untuk merawat anak saya Hafidz," tutur Sugeng terbata-bata.
Suara Sugeng tertahan bukan hanya karena sakit usai operasi, tapi ia juga tak sanggup menahan air mata bahagia melihat perhatian yang begitu besar dari publik untuk buah hatinya. Apalagi, operasi untuk anak kesayangannya itu adalah berkat buah kesabarannya setelah menunggu tujuh tahun lamanya demi mendapat bantuan dana.
BACA JUGA: Emily Zoe Hertzman, Peneliti Kanada yang Menjadi Bagian Rumah Pusaka Marga Tjhia
Sugeng dan istrinya, Maria Ulfa beserta keluarga besar tak pernah putus berdoa hingga Hafidz mengakhiri operasi transplantasinya. Selama ini, Sugeng selalu siap mendonorkan sebagian dari hatinya untuk Hafidz. Namun, halangan dana membuatnya tak mampu berbuat banyak.
Beruntung setelah mendapat bantuan donasi dari berbagai pihak melalui Yayasan Peduli Hati Indonesia (YPHI) yang dipelopori Meteri BUMN Dahlan Iskan, Sugeng dan keluarga akhirnya menemui jalan keluar. Kini hari-hari yang dijalani Sugeng adalah untuk menyembuhkan luka setelah operasinya dan kembali merawat puteranya.
Sugeng mengatakan bahwa setelah tujuh hari operasi, kondisinya berangsur pulih meski belum dapat beraktivitas berat. Namun, ia sudah beberapa kali menuju lantai 2 tempat Hafidz dirawat.
"Saya terima kasih pada semua pihak yang telah membantu saya. Pak Dahlan, pihak rumah sakit, dokter semuanya, perawat sampai cleaning service. Semuanya jasa-jasa tidak akan terlupakan," ucap Sugeng dengan nada penuh haru. Kini, Sugeng tinggal menunggu jahitan di tubuhnya dilepas.
Sementara menurut Ketua Tim Dokter Transplantasi Hati Perdana RS Pertamedika Sentul City dr. Kamelia Faisal, hati yang didonorkan Sugeng untuk anaknya adalah hati yang sehat. Oleh karena itu tim dokter yakin, hati itu akan dengan mudah beradaptasi dengan kondisi tubuh Hafidz.
"Hati ayahnya sehat, jadi tidak membawa dampak bawaan penyakit lain. Karena kami kan sudah periksa dulu kondisi ayahnya sebelum dioperasi," Kamelia.
Kini dengan dihibur tawa putri keduanya, Nabila, Sugeng pun membulatkan tekad untuk berjuang merawat putranya. "Mudah-mudahan anak saya cepat sembuh, terima kasih banyak untuk semua yang telah membantu kami," kata Sugeng yang belum mampu banyak bicara setelah operasi.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Tua itu Lirih Ucapkan Takbir, Menangis, Lantas Dipeluk Rekan-rekannya
Redaktur : Tim Redaksi