Melongok Legenda Tombstone

Minggu, 22 November 2009 – 07:48 WIB

A rizona sejak dulu sangat kental dengan suasana wild west-nyaKarena itu, negara bagian ini dijuluki The Most Western in The West

BACA JUGA: Banjir Boleh Datang, Tapi Tidak ke Masjid Luar Batang

Wartawan Jawa Pos RUKIN FIRDA merasakan suasana tersebut di Kota Tombstone, kota di tenggara yang berbatasan langsung dengan Meksiko

   
Tombstone melegenda setelah terjadi adu tembak antara US Marshall (penegak hukum Amerika Serikat) Vigil Earp dan saudaranya, Wyatt Earp, melawan kelompok bandit pimpinan Ike Clanton pada 26 Oktober 1881

BACA JUGA: Ambacang, Cagar Budaya yang Diubah Peruntukannya

Kisah bentrok yang kemudian dikenal sebagai OK Corral Gunfight menjadi presentasi keras dan liarnya kehidupan di wilayah barat AS saat itu.

Hollywood bahkan sudah memfilmkan legenda tersebut dengan judul Tombstone yang dibintangi Kurt Russel sebagai Wyatt Earp dan Val Kilmer sebagai Doc Holiday
Saat ini Tombstone menjadi salah satu tujuan wisata utama Arizona

BACA JUGA: Lolongan Mistis Jasad Ricky dari Balik Reruntuhan

Suasana kota tetap dibiarkan persis dengan situasi pada 1880-an saat legenda OK Corral Gunfight terjadi.

Tombstone berjarak tiga jam perjalanan bermobil dari ibu kota negara bagian Arizona, PhoenixSatu-satunya cara menuju kota itu adalah dengan bermobilTidak ada kendaraan umum dengan rute menuju kota yang awalnya area tambang perak tersebut.Perjalanan menuju Tombstone dari Phoenix sudah menyajikan atraksi panorama keindahan alam tersendiriSetelah lepas Kota Scottsdale, hampir sepanjang perjalanan tersaji pemandangan hamparan gurun di kanan kiri jalanPada horizon setiap gurun terlihat pegunungan yang amat jauh.

Hamparan gurun di kiri kanan jalan tersebut sedikit terpotong ketika perjalanan sampai di Kota TucsonKota tersebut sebenarnya juga kental dengan suasana wild west-nyaNamun, kota itu lebih terkesan modernMelewati Tucson, sajian panorama membentangnya gurun kembali terlihatDan begitu sampai di Tombstone, suasana wild west benar-benar terasakan.
Yang bisa jadi jarang ditemukan di tempat lain di AS adalah menu makanan berbahan utama daging kerbauRasanya lebih gurih dibanding daging sapi, namun tidak berlemak, tidak berserat, dan tidak berurat.

Saat tiba di kota itu, kita disambut pertokoan dengan lantai kayu dan beratap rendah, persis yang tergambar pada film-film koboi garapan HollywoodDi musim liburan, wisatawan yang berkunjung ke Tombstone bahkan mengenakan pakaian ala wild westYang lelaki bertopi khas koboi, bercelana jins, dengan sepatu bootSementara yang perempuan bergaun lebar dan rangkap ala Victorian.

Untuk menghibur para wisatawan, beberapa restoran menyajikan drama dengan adegan baku tembak di halaman belakangnyaKalau mau melihatnya, kita harus makan di restoran tersebutKarena tujuannya menghibur, meski terdengar aksi kekerasan dan bunyi dar-der-dor, cerita tersebut cenderung lucu.
   
Yang paling ditunggu tentu saja "rekonstruksi" kisah legendaris OK Corral GunfightRekonstruksi tersebut dilakukan di tempat aslinya, yakni di salah satu jalan di Tombstone saat ramai pengunjungBiasanya sekitar pukul 14.00

Untuk keperluan tersebut, jalan ditutup untuk kendaraan bermotorHanya pengunjung, kuda, atau kereta kuda khas koboi yang diizinkan lewatSuasananya persis era wild west.
Kejadian aslinya berlangsung sekitar pukul tiga sore pada 26 Oktober 1881Konon dalam baku tembak tersebut terjadi 30 letusan hanya dalam waktu 30 detik.

Meski begitu, hanya tiga orang tewas dari kubu para bandit pimpinan Ike ClantonMarshall AS Vigil Earp sendiri terluka di kakiVigil adalah kakak Wyatt Earp, deputi marshall legendarisSaat baku tembak itu, Wyatt Earp ditemani sahabat baiknya, Doc Holiday, serta adiknya, Morgan Earp

OK Corral Gunfight itu melegenda karena melambangkan perjuangan penegak hukum AS saat itu "para marshall dan sheriff" melawan gerombolan banditSetelah baku tembak itu, serangkaian pembunuhan terus berlangsung selama enam bulan.

Sebelum menyaksikan rekonstruksi OK Corral Gunfight, biasanya wisatawan mengunjungi gedung pengadilanGedung itu kini difungsikan sebagai museum.

Koleksi utama museum tersebut tentu saja benda-benda yang berkaitan dengan Earp bersaudara (Vigil, Wyatt, dan Morgan)Di antaranya replika pistol yang digunakan Wyatt Earp saat bentrok bersenjata melawan gerombolan bandit pimpinan Ike Clanton
Sebagaimana sebuah legenda, kisah tentang Wyatt Earp dan OK Corral Gunfight tidak seluruhnya benarAda penambahan bumbu-bumbu penyedap yang mendramatisasi kisah tersebutNamun, tetap saja sebagian besar warga AS menyukai kisah tersebut dan mengagumi Wyatt Earp

"Setidaknya, kisah tersebut menunjukkan bahwa penegakan hukum perlu dilakukan dengan tegas untuk melawan penjahat," kata John Mohn asal Evansville, Kansas

Ruang sidang di gedung tersebut juga tetap dibiarkan seperti aslinyaHanya, di salah sudutnya disediakan video lengkap dengan televisiPengunjung bisa memilih menyaksikan rekaman suasana persidangan di masa wild west atau rekaman legenda OK Corral GunfightCaranya dengan memilih salah satu dari dua tombol di atas televisi.
   
Koleksi paling menarik museum tersebut justru berada di luar gedung, berada di sisi kiri belakangBentuknya adalah tiang gantungan untuk mengeksekusi terpidana matiYang ditampilkan saat ini hanya replikanyaNamun, panggung kayu, tiang, dan talinya dibuat semirip aslinya.

Yang asli dibakar pada 1912 setelah pemerintah negara bagian mengambil alih pelaksanaan hukuman mati dari pemerintah kotaPara pengunjung bisa mengenang bahwa tiang gantungan itu telah mengantarkan tujuh terpidana ke alam baka(el)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesedihan Bidan yang Kehilangan Empat Pasien Hamil


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler