Misalnya, Australia dan Afrika Utara telah meminta agar pemilihan pimpinan lembaga donor internasional tersebut tak lagi didasarkan pada status kewarganegaraan seseorang
BACA JUGA: Gunung Teraktif Meletus, Langit Eropa Terancam
Alasannya, kebijakan itu justru merusak legitimasi IMF.Berdasar konsensus yang berlaku lama antara Eropa dan Amerika Serikat (AS), IMF akan selalu dipimpin tokoh dari benua biru
Banyak kalangan dan negara yang menggugat konsensus dan tradisi tersebut
BACA JUGA: Butuh Jaga Emosi Tetap Stabil
Kekuatan ekonomi baru, seperti Brazil dan Tiongkok, telah menyerukan agar konsensus seperti itu diakhiriBACA JUGA: Energi di Balik Sukses Suami, Tak Setengah-Setengah Abdikan Diri
Masalahnya, negara-negara berkembang belum memiliki suara bulat soal satu calon yang mereka sepakati bersama.Dalam pernyataan bersama, Menteri Keuangan Australia Wayne Swan dan Menteri Keuangan Afrika Selatan Pravin Gordhan meminta agar penunjukan pengganti Strauss-Kahn didasarkan pada asas manfaat.
"Sudah terlalu lama, legitimasi IMF justru direndahkan oleh sebuah kesepakatan, yang mana penunjukan pejabat senior (managing director, Red) dilakukan berdasar pada status kewarganegaraan," kata mereka kemarin (22/5).
"Untuk menjaga kepercayaan, kredibilitas, dan legitimasi di mata semua pihak, harus ada proses seleksi yang terbuka serta transparanSiapapun yang menduduki direktur pelaksana didasarkan pada kompetensi merekaTak hanya berdasar kewarganegaraan," papar mereka.
Swan dan Gordhan mengungkapkan bahwa pemilihan pimpinan baru IMF saat ini memang mendesak dan perlu segera dilakukan"Tugas yang diemban (pimpinan baru) sangat urgent di tengah tantangan saat ini dan menghadapi ekonomi global," tutur mereka"Krisis finansial global menunjukkan bahwa dunia butuh IMF yang kokoh sebagai lembaga maupun sosok managing director yang kuat," lanjut mereka.
Suara dari negara-negara berkembang itu sebetulnya mendapat dukungan dari wakil EropaSwiss menyatakan mendukung gagasan bahwa wakil dari non-Eropa diberikan kesempatan untuk menggantikan Strauss-Kahn.
"Hingga saat ini Swiss tidak mendukung (satu) calon pun dari Eropa," kata Rene Weber, salah seorang anggota dewan direksi IMF yang berasal dari Swiss, dalam wawancara dengan mingguan berbahasa Jerman, Sonntag, kemarin.
"Saya tidak percaya dengan argumen bahwa pimpinan dari Eropa benar-benar penting saat ini karena IMF terlibat jauh dalam penanganan krisis utang Eropa," papar dia, "Sebaliknya, bisa menjadi hal yang positif jika orang luar (dari Eropa) bisa menunjukkan kelemahan di dalam zona euro," tambahnya.
Weber merupakan salah seorang di antara 24 anggota dewan direksi IMF yang akan memilih pengganti Strauss-Kahn pada 30 Juni mendatangPolitikus senior dan mantan menkeu Prancis itu mundur setelah terjerat skandal seks di New York, ASSaat ini Strauss-Kahn berstatus tahanan rumah dan tinggal di apartemen di kawasan Manhattan, New York.
Kendati bos IMF baru akan dipilih sebulan mendatang, prosesnya dimulai hari ini (23/5)Tahap proses pemilihan itu akan berlangsung sampai 10 Juni sebelum keputusan terakhir diambil pada 30 JuniSaat ini deputy managing director John Lipsky, 64, menjadi pejabat sementara (pjs) pimpinan IMFNamun, Lipsky pensiun Agustus nanti.
Hingga saat ini sejumlah nama kandidat telah muncul ke permukaanYang paling dijagokan adalah Menteri Keuangan Prancis Christine Lagarde, 55Lagarde telah mendapat dukungan dari Inggris dan negerinya.
"Jika berdasar pada kebutuhan, saya yakin Christine merupakan kandidat paling hebat untuk IMFKarena itu, Inggris akan mendukung dia," ujar Menteri Keuangan Inggris George Osborne"Dia telah menunjukkan secara nyata kepemimpinannya di mata internasional sebagai ketua para menteri keuangan G20 tahun laluDia juga telah membantu sejumlah negara dalam mengatasi masalah defisit anggaran," terangnya.
Dukungan Osborne, yang notabene politisi senior Partai Konservatif, akan menjadi pukulan telak bagi mantan Perdana Menteri (PM) Gordon BrownSosok Brown telah mendapatkan penghargaan internasional dalam menangani krisis keuanganTokoh dari Partai Buruh Inggris tersebut digadang-gadang sebagai bos IMF di masa depan.
Kandidat lain pimpinan IMF adalah Axel WeberPria 53 tahun tersebut adalah mantan presiden bank sentral Jerman atau Bundesbank pada periode April 2004 sampai 2011Selain anggota dewan eksekutif Bank Sentral Eropa, Weber berpeluang menjadi penerus Jean-Claude Trichet sebagai pimpinan Bank Sentral Eropa (ECB)Dia baru saja dinobatkan sebagai profesor ekonomi di School of Business University of Chicago.
Dari kalangan negara berkembang, ada beberapa nama calon yang munculAntara lain, perencana ekonomi India Montek Singh Ahluwalia, dan mantan Menkeu Afrika Selatan Trevor Manuel.
Ada pula Leszek Balcerowicz, pioner transisi PolandiaDari komunisme ke ekonomi pasar bebasLalu, ada mantan menteri Keuangan (Menkeu) Turki Kemal Dervis, 62Kepala Program Pembangunan PBB itu disebut sebagai salah satu calon favoritSosoknya dikenal dekat dengan komunitas keuangan internasional dan berasal dari negara anggota G20 yang punya hubungan dekat dengan Eropa.
Calon berikut adalah Agustin Carstens, mantan menteri keuangan MeksikoGubernur bank sentral Meksiko itu telah mengantongi kepercayaan dari Washington dan G20Hanya, saat ini wakil Meksiko telah memimpin OECD (Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan)(AFP/AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Sorotan, Korban Pilih Sembunyi
Redaktur : Tim Redaksi