jpnn.com, TOKYO - Kejaksaan Tokyo menahan legislator dari Partai Demokratik Liberal yang saat ini berkuasa, Tsukasa Akimoto. Dia diduga menerima suap dari perusahaan Tiongkok yang ingin mendirikan kasino di Jepang.
Akimoto adalah pengawas kebijakan pemerintah untuk pembukaan kasino, yang merupakan bagian dari rencana Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menghidupkan ekonomi dan pariwisata. Kantor Akimoto sendiri telah digerebek oleh pihak kejaksaan pada pekan lalu.
BACA JUGA: Terbukti Terima Suap, Eks Kepala Imigrasi Mataram Divonis 5 Tahun Penjara
Akimoto melalui cuitan di akun Twitter dan keterangan kepada media berulang kali membantah kejahatan yang dituduhkan kepadanya.
Juru bicara utama pemerintah Jepang, Yoshihide Suga mengatakan dia tidak mengetahui laporan soal penangkapan tersebut, tetapi menginginkan persiapan proyek tempat hiburan terintegrasi dimajukan secepat mungkin.
BACA JUGA: Sidang Perdana, Eks Kadis PU Didakwa Suap Wali Kota Medan Dzulmi Eldin Rp530 Juta
Laporan penangkapan memicu kritik dari para penentang pembangunan kasino, yang belum cukup populer di Jepang sekalipun pemerintah telah mendorong pengoperasian kasino pada awal 2020.
Menurut pemerintah, kasino dengan resor terintegrasi yang termasuk pusat perbelanjaan dan hotel akan ditujukan untuk meningkatkan ekonomi lokal, pariwisata, serta pendapatan pajak.
BACA JUGA: Usut Kasus Suap dan Gratifikasi di MA, KPK Panggil Menantu Nurhadi Plus 5 Saksi Lain
“Laporan penangkapan ini mengguncang kebijakan resor terintegrasi dari pemerintah,” kata Kepala Urusan Parlemen partai oposisi, Kazuhiro Haraguchi, kepada kantor berita Kyodo News.
“Jika wakil menteri Kantor Kabinet serta otoritas terkait isu kasino memanfaatkan posisinya untuk mendapatkan uang, itu sangat memalukan,” tambah dia.
Sebelumnya, jajak pendapat yang digelar Jiji News pada Oktober menunjukkan 57,9 persen responden tidak setuju dengan pembangunan resor terintegrasi sementara 26,6 persen lainnya mendukung. (ant/dil/jpnn)
Kilang Minyak yang Dikunjungi Jokowi-Ahok ditolak warga :
Redaktur & Reporter : Adil