jpnn.com - Awalnya mereka merupakan penggiat di salah satu majelis, kemudian tergerak dan berinisiatif melakukan lebih dari hanya sekadar mengaji.
Dari situlah terbentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sidoarjo. Di KUB ini mereka berupaya untuk membangun Indonesia melalui budidaya ikan lele.
BACA JUGA: Pesan Habibie untuk Ilmuwan Indonesia di Belanda, Mengharukan
NOVELA ANGGRAENI - Radar Sidoarjo
Eko Andy Setiawan dan Miftakhur Ridho, kedua orang ini merupakan pentolan di KUB. KUB ini merupakan salah satu cabang kegiatan dari Orip Manfaat (OM) yang diprakarsai oleh Priyo Aljabar.
BACA JUGA: Dokter Cantik Ini bak Robin Hood
Awalnya mereka bertemu dengan salah satu pentolan grup lawak Galajapo itu, lalu berbagi keresahan terhadap situasi terkini di Indonesia.
Lalu pertanyaan sederhana pun muncul, “Bagaimana membangun Indonesia yang seperti ini?”.
BACA JUGA: Jasad Bayi Ditahan di RSUD Gara-gara si Ortu tak Mampu Bayar
Priyo pun menjawab dengan ajakan untuk aksi nyata membangun Indonesia. Membangun di sini dalam arti membangun desa masing-masing dan membantu orang-orang di sekitar lingkungan yang membutuhkan.
Dari sinilah Boby (sapaan Eko Andy Setiawan) dan Ridho berinisiatif untuk membangun Indonesia dengan kemandirian ekonomi. Bekalnya cuma satu, tekad berani.
“Kebetulan saya dua tahun memiliki pengalaman berdagang sayur mayur dan Ridho memiliki pengalaman tiga tahun berdagang buah pisang,” kata Boby.
Sistem KUB yakni memutarkan dana yang diberikan OM untuk kemudian dimanfaatkan menjadi keuntungan yang bermanfaat bagi semua anggota.
Menurut Boby, selama ini dalam pekerjaan yang ditekuni, ia menyewa tanah dan pekerja di Probolinggo untuk bertani kubis, kentang, dan wortel.
Sayuran itu kemudian dipasarkannya ke Pasar Keputran, Mangga Dua, Osowilangun, Surabaya dan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur.
“Pikir saya, di wilayah sana saja bisa aktif memproduksi, mengapa di Sidoarjo (tempat saya tinggal) tidak bisa?” ucapnya.
Tapi KUB tidak lantas mengerjakan apa yang sudah dia garap. KUB membidik lahan baru yakni budidaya ikan lele yang dilakukan di Desa Keper, Kecamatan Krembung.
Sambil belajar bersama, mereka mengajak tiga orang untuk merawat kolamkolam lele. Karena masih baru, budidaya lelenya ini baru akan panen akhir Desember ini.
“Hasil panennya akan kita jual di pasar-pasar di Sidoarjo,” lanjutnya.
Ia pun menyatakan sudah ada tiga pasar yang siap menampung ‘produksi’ lele KUB. Yakni Pasar Sukodono, Buduran dan Porong. Ke depan, ia menginginkan di Desa Keper ini akan dikenal sebagai kampung lele di Sidoarjo.
Di sisi lain ia menjelaskan berdirinya KUB bukan hal simpel. Alasannya, karena biaya berasal dari dana para anggota OM, di mana mereka harus saling percaya bahwa dana akan bisa dimanfaatkan kepada hal-hal yang bermanfaat bagi sesama.
Sementara itu Priyo Aljabar mengatakan hal seperti inilah yang butuh dilakukan generasi muda.
Mereka tidak perlu turut mencampuri bidang yang sebenarnya tidak mereka kuasai. Sebaliknya mereka bergerak, berusaha, dan berupaya membangun perekonomian agar menjadi masyarakat mandiri dan saling percaya.
(*/jee/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertiga Hati Jefri untuk si Putri
Redaktur : Tim Redaksi