Membedah Keunggulan LinkAja Syariah

Rabu, 15 Mei 2019 – 11:52 WIB
BRI Syariah. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Beberapa bank yang merupakan anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) untuk mengembangkan layanan financial technology (fintech) LinkAja, Selasa (14/5).

Bank-bank yang bergabung dalam layanan bersama LinkAja tersebut adalah BTN Syariah, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.

BACA JUGA: Jokowi: Ekonomi Syariah Motor Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Mereka bergabung dan bekerja sama membikin platform LinkAja Syariah tahun ini.

BACA JUGA: Strategi BI Tingkatkan Pangsa Pasar Ekonomi Syariah

BACA JUGA: Sekjen Perindo: Panutan Milenial, Angela Tanoesoedibjo Layak Jadi Menteri

 

LinkAja Syariah bakal menyasar market muslim yang menginginkan layanan keuangan berbasis digital, tetapi sarat dengan prinsip-prinsip syariah.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Mau Bentuk Pansel KPK, Ini Harapan Laode M Syarif

Fitur yang dirumuskan dalam LinkAja Syariah, misalnya, kemudahan bersedekah, pembayaran berbagai tagihan melalui bank syariah, dan lain-lain.

Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Afdhal Aliasar berharap LinkAja Syariah nanti bisa terhubung dengan sistem perdagangan e-commerce, produk keuangan syariah, dan pariwisata halal.

Selain itu, juga melayani transaksi dana sosial keagamaan, wakaf untuk masjid, dan lembaga zakat di seluruh Indonesia.

’’Intinya, mengembangkan sistem pembayaran digital yang dikelola secara syari. Jadi, LinkAja Syariah mampu mendukung ekosistem digital ekonomi syariah,’’ ujar Afdhal.

Platform LinkAja Syariah akan mengadopsi platform pembayaran digital LinkAja.

Saat ini LinkAja telah beroperasi dan digunakan lebih dari 25 juta pengguna di 131 ribu merchant partner.

Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan, ekspansi layanan digital itu sejalan dengan arah pengembangan perseroan yang bakal terus meningkatkan layanan digital.

Tahun ini BNI Syariah menganggarkan dana pengembangan layanan digital Rp 68 miliar.

’’Diharapkan, platform LinkAja Syariah ini dapat melengkapi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi digital secara syariah,’’ kata Firman.

KNKS kemarin juga meluncurkan masterplan ekonomi syariah. Ada empat poin yang diusung.

Yakni, penguatan rantai pasok industri halal, sektor keuangan syariah, UMKM sebagai penggerak utama rantai pasok industri halal, serta ekonomi digital pada industri halal.

’’Keinginan kita adalah Indonesia bisa menjadi pemain di industri halal dan ekonomi syariah secara keseluruhan. Kita sudah punya kekuatan jumlah konsumen muslim yang sangat besar. Seharusnya kita aktif menjadi produsen, bukan hanya konsumen di segmen ini,’’ tegas Presiden Joko Widodo. (rin/c14/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Presiden Jokowi soal Remaja Pengancamnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler