Membedah Kinerja BTN, Istimewa!

Minggu, 19 Mei 2019 – 10:42 WIB
Direktur Utama Bank BTN, Maryono. Foto dok humas BTN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, total aset perseroan pada 2018 mencapai Rp 306,4 triliun.

Angka itu meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 261,4 triliun.

BACA JUGA: BUMN Diminta Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Jawa Tengah

’’Pertumbuhan aset mencapai 17,24 persen atau berada di atas rata-rata industri yang tercatat 9,21 persen YoY,” ungkap Maryono, Jumat (17/5).

BACA JUGA: BTN Bina 10.812 Petani di Purwakarta

BACA JUGA: BTN Bina 10.812 Petani di Purwakarta

BTN sendiri bakal membagikan dividen 20 persen dari laba bersih 2018 atau sekitar Rp 561,58 miliar pada minggu kedua Juni 2019.

Sisanya atau sekitar Rp 2,24 triliun akan digunakan untuk ekspansi kredit, penguatan modal, dan pengembangan usaha perseroan.

BACA JUGA: Akhir Maret 2019, Laba Bersih BTN Capai Rp723 miliar

Tak hanya membagikan dividen, BTN juga akan mengambil alih mayoritas saham PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNMIM).

Menurut Maryono, pihaknya akan berfokus pada hal-hal yang secara bisnis akan menambah pertumbuhan kinerja perseroan dan membawa manfaat bagi pemegang saham.

Aksi korporasi BTN mengambil alih saham PNMIM disambut baik oleh pemegang saham.

Sesuai Rencana Bisnis Bank 2019–2021, perseroan berencana memiliki anak usaha di bidang manajemen investasi.

Hal itu untuk meraup pendapatan nonbunga dan persiapan pengelolaan dana pengelolaan dana Tabungan Perumahan.

Sementara itu, sektor mikro masih menjadi andalan perbankan dalam penyaluran kredit.

Kontribusi mikro terhadap penyaluran kredit BRI mencapai 33,21 persen dari portofolio perseroan.

Direktur Mikro dan Kecil BRI Priyastomo mengatakan, penyaluran kredit BRI mencatat pertumbuhan pada Maret 2019.

’’Nilainya Rp 855,47 triliun atau tumbuh 12,91 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,’’ katanya.

BRI juga bisa menjaga kualitas kredit dengan pencapaian non-performing loan (NPL) atau kredit macet 2,41 persen.

NPL itu lebih rendah daripada akhir Maret 2018 yang sebesar 2,46 persen.

’’Jauh di bawah ketentuan yang sebesar lima persen,’’ paparnya. (nis/res/c7/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Cara BTN Dorong Kampus Beradaptasi dengan Teknologi Digital


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler