jpnn.com, PANGKEP - Kartu Tani merupakan sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet).
Keunggulan dari Kartu Tani ini antara lain single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan, multifungsi.
BACA JUGA: Pemerintah Komitmen Jaga Harga Gabah demi Kesejahteraan Petani
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menjelaskan, ketersediaan data yang lengkap dan akurat dalam Kartu Tani digunakan untuk berbagai tujuan.
Pertama, sebagai dasar penyusunan kebijakan bagi Kementan. Kedua, tranparansi penyaluran dana subsidi melalui sistem perbankan bagi Kementerian Keuangan. Ketiga, data kebutuhan pupuk secara akurat sampai tingkat pengecer bagi Pupuk Indonesia.
BACA JUGA: NTP Turun, Kementan: Hati-Hati Dalam Menggunakan Data
Keempat, Bulog dapat memproyeksikan potensi panen di suatu daerah melalui data pupuk subsidi yang disalurkan sehingga dapat segera menyerap hasil panennya, menerima dana secara utuh dan membeli pupuk subsidi sesuai kuota yang diberikan bagi petani.
"Keunggulan kelima, bagi dinas pertanian dapat mengetahui produktivitas lahan suatu daerah. Kartu Tani diharapkan menjadi era baru untuk menyejahterakan petani Indonesia," sebut Sarwo Edhy, Selasa (2/4).
BACA JUGA: Kementan-TNI Ciptakan 200 Ribu Hektare Sawah Baru pada 2015-2018
Sarwo Edhy memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama para petani Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) yang telah memanfaatkan Kartu Tani dalam waktu singkat.
Kartu Tani ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Ke depannya nanti diharapkan juga tidak hanya penyaluran pupuk, tetapi juga bibit. Kartu Tani juga dapat menjadi alat sinergitas BUMN yang membidangi pertanian sehingga semuanya berjalan cepat dan lancar.
"Jika ini berjalan, insyaallah semuanya tepat waktu sehingga petani dapat mendapatkan harga yang terbaik dan dapat semakin sejahtera", tambah Sarwo Edhy.
Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Syamsuddin Hamid kini mengucurkan ribuan Kartu Tani (KT) di Pangkep dengan luas lahan kurang lebih 21 ribu hektare.
Kartu Tani mensyaratkan petani memiliki Kartu Tani untuk mendapatkan pupuk subsidi dan bantuan pemerintah lainnya.
Untuk itu, bupati Pangkep mendorong para petani di desa-desa untuk segera menyelesaikan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang akan berfungsi sebagai data base Kelompok Tani dan pembagian pupuk bersubsidi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangkep Andi Sadda mengatakan, Kartu Tani itu dapat digunakan oleh petani untuk membeli pupuk bersubsidi di kios resmi yang sudah di tentukan.
Selain itu, Kartu Tani juga dapat digunakan untuk meminjam modal di salah satu bank milik pemerintah.
"Kartu Tani akan berisikan kuota sesuai dengan kebutuhan petani. Jumlah dari kuota tersebut tergantung dari luas lahan yang dimiliki setiap petani. Namun, kartu tersebut tidak dapat diuangkan," jelas Andi.
Mantan Camat Segeri Kabupaten Pangkep ini menambahkan, dengan Kartu Tani, program pupuk bersubsidi dapat diterima petani yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan.
“Dengan Kartu Tani, pemerintah bisa mengetahui dengan tepat data petani yang membutuhkan pupuk dan jumlah pupuk yang dibutuhkan. Oleh karena itu, distribusi pupuk subsidi akan lebih tepat sasaran dan efisien,” ujarnya
Data yang dibutuhkan pemerintah tersebut didapat dari RDKK yang dibuat oleh Kelompok Tani.
Dengan demikian, pemerintah dapat mengukur secara tepat jumlah petani dan jumlah pupuk yang dibutuhkan.
“Perbaikan sistem dan validasi e-RDKK terus dilakukan untuk penyaluran pupuk bersubsidi. Sehingga nantinya pupuk bersubsidi bisa lebih tepat sasaran sekaligus sinkron dengan database yang akan digunakan sebagai kartu tani,” jelasnya.
Petani yang belum memiliki Kartu Tani, tutur dia, ke depan tidak diperbolehkan untuk membeli pupuk subsidi.
Namun, jika sudah terdata di RDKK, walaupun tidak memiliki KT, petani dapat membeli pupuk bersubsidi. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alsintan Tekan Biaya Operasional Petani Hingga 48 Persen
Redaktur : Tim Redaksi