Memburu Tikus Bernama Makelar Kasus

Setelah Gayus, kini Sjahrir. Siapa Menyusul ?

Rabu, 14 April 2010 – 06:37 WIB
Susno Duadji saat digiring petugas dari Divpropam Mabes Polri. Insert : Syahril Djohan. Foto : Raka Deny/JAWA POS
KASUS  mafia pajak  bak bola liar, terus menggelinding tanpa arahSetelah Gayus Tambunan, kini Syahril Djohan dikabarkan mulai bernyanyi.  Bahkan, Syahril dikabarkan mulai menyebut sejumlah pejabat polisi yang ikut menikmati dana haram itu.  Termasuk ke mantan Kabareskrim Susno Duadji

BACA JUGA: 79 Pengacara Kalsel Bela Susno

”Ada aliran ke A ke B dan ke C
Ini kesaksiannya sementara,” ujar salah satu pemeriksa SJ, Kombes Budi Waseso di sela-sela pemeriksaan tadi malam

BACA JUGA: Kerugian Bentrok Priok bisa Triliunan Rupiah

Budi yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Pengamanan Internal Propam Mabes Polri tidak merinci siapa saja yang disebut SJ menerima duit dari Gayus.

Yang jelas, semua penyidik kasus Gayus mengenal mantan diplomat itu
“Kesaksian SJ ini akan kami cek dengan bukti-bukti dan saksi-saksi yang lain,” kata Kombes Budi

BACA JUGA: PNS Harus Siap Dipaksa Pindah Daerah

Tadi malam Gayus Tambunan, Haposan Hutagalung, Kompol Arafat, AKP Sri Sumartini dan Brigjen Edmond Ilyas dipertemukan dengan SJ.

Secara terpisah, sumber JPNN menyebut SJ juga menuding Susno Duadji terlibat dalam kasus ini”Dia mencokot SusnoMenurut SJ, meski tak menerima dana, Susno intens mengawasi kasus Gayus dan sempat berkomunikasi dengan dia,” kata perwira yang enggan disebut namanya itu.

Sumber itu juga menyebut SJ mengenal baik Cyrus Sinaga, jaksa peneliti dalam kasus Gayus Tambunan“Cyrus ini pernah dibantu SJ dalam suatu kasus kepegawaian,” katanyaDikonfirmasi soal info ini, Kombes Budi Wasesa tak menjawab tegas“Pokoknya ini proses belum tuntasBaru sepihak, nanti kan harus dicari ada saksinya atau tidak,” katanya.

Anggota Kompolnas Ronny Lihiwa yang menjadi pengawas pemeriksaan menyebut SJ mengetahui banyak soal markus di tubuh Polri“Keterangannya cukup mengagetkan,” kata RonnyDari keterangan SJ, tim akan segera memanggil pihak lain namun Ronny tak bersedia menyebut identitasnya.

Wakadivhumas Mabes Polri Kombes Zainuri Lubis menjelaskan, setelah SJ dimintai keterangan, tim akan mengonfrontir informasinya dengan Susno“Secara teori memang begitu,” katanya

Mantan Kepala Bagian Perencanaan Bareskrim itu mengaku tak mengetahui detail pemeriksaan“Yang jelas, SJ datang dengan kesadaran sendiriTidak ada paksaan dari Polri,” kata Zaenuri.Dia menambahkan, sebelum diperiksa, SJ sempat diberi kesempatan untuk istirahat dan cek kesehatan“Tadi ada dokter yang memeriksa, karena perjalanan jauh dan usianya kan sudah tua, mungkin kelelahan,” katanya.

:TERKAIT Syahril Djohan pulang dari Australia dengan terlebih dulu transit di bandara Changi SingapuraDari Singapura, dia terbang dengan pesawat Singapore Airlines SQ 958Tiba di bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 13 25 Syahril keluar melalui pintu khusus ruang ImigrasiSyahril ditemani kuasa hukumnya Hotma Sitompul dan langsung menuju Mabes PolriPenyidik tim independen di antarannya AKBP Nico Afinta ikut menjemput SJNico adalah mantan penyidik kasus Antasari Azhar.

Sesampainya di Mabes Polri, SJ dibawa ke Gedung RupatamaDia masuk menggunakan pintu depan yang biasanya hanya dilalui oleh Kapolri dan pati PolriDia lalu menuju lantai dua dan disambut oleh tim independen yang dipimpin ketuanya Irjen Mathius SalempangSyahril yang pernah menjadi penasihat ahli Direktorat IV/ Narkoba Bareskrim Mabes Polri itu mengenakan kemeja putih.

Sementara itu, Indonesian Corruption Watch menilai peran SJ sangat strategis untuk membongkar makelar kasus di tubuh PolriApalagi, jika SJ mempunyai data-data para jenderal jenderal Polri yang punya kasus hukum“Karena itu, keselamatan SJ ini krusialTerlepas dari dugaan dia sebagai makelar kasus keselamatannya harus dilindungi,” ujar peneliti ICW Emerson Juntho kemarin.

Menurut Emerson, SJ sah sah saja mendapat perlindungan dari Satgas Anti Mafia Hukum“Tentu saja kalau dia terbukti terlibat dia juga bisa dikenakan delik pidana,” katanyaSementara itu, meskipun Syahril Djohan disebut-sebut pernah menjadi staf khusus di Kejaksaan Agung saat era Jaksa Agung Marzuki Darusman namun Kejagung belum memiliki rencana untuk meminta keterangannya paska kepulangannya ke Indonesia.

”Kita tunggu dari Mabes Polri, apa Syahril Djohan ini sama dengan yang menjadi staf Pak Marzuki Darusman,” kata Kapuspenkum Kejagung Didiek Darmanto, kemarin (13/4)Itu terkait dengan penyebutan nama tersebut dimulai oleh mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji.

Sejauh ini, Kejaksaan mengetahui bahwa SJ merupakan staf khusus untuk menghubungkan informasi bagi jaksa dalam kurun waktu satu tahunHal itu berdasarkan pernyaataan mantan jaksa agung Marzuki Darusman“Direkrut dari luar,” kata DidiekSaat ini, jabatan semacam itu sudah tidak digunakan lagi.

Terkait dengan perkembangan pemeriksaan jaksa-jaksa yang terlibat penanganan perkara Gayus Tambunan, Didiek menerangkan, hasil pemeriksaan telah disampaikan tim ke Jaksa Agung Muda Pengawasan (JAM Was)Namun hingga ini belum ada keputusan yang diambil“Apa perlu naik ke pimpinan atau tidak, kita tunggu JAM Was,” katanya.

Kejaksaan dan kepolisian kini juga tetap melakukan koordinasi terkait perkembangan kasus GayusMisalnya jika kepolisian hendak melakukan pemeriksaan terhadap jaksa-jaksa perkara Gayus“Kalau ada pihak kejaksaan yang perlu dimintai keterangan tim Mabes Polri, kejaksaan membuka tangan,” terangnya.

Pihak Kejaksaan sendiri juga memiliki rencana untuk meminta keterangan pihak-pihak yang saat ini ada di Mabes PolriYakni Gayus Tambunan, Haposan Hutagalung, dan tim penyidik PolriHal itu untuk mengetahui ada tidaknya aliran dana yang masuk ke kantong jaksaSejauh ini, tim Kejaksaan baru melakukan pengecekan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). (rdl/fal/zul/iro/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengerucut Pada FPJP dan PMS


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler