Sebuah kolaborasi unik dibuat oleh University of New South Wales dengan Tamara Dean, salah satu fotografer ternama dunia lewat pameran foto, yang sedang digelar di Australian Museum di Sydney.
Pameran tersebut menampilkan 12 ilmuwan dengan latar belakang alam Australia yang sesuai dengan kajian ilmu yang sedang mereka teliti.
BACA JUGA: Satelit NASA Tunjukkan Kalimantan Masih Tertutup Asap
Dengan tajuk Wild Researcher, pameran foto ini mencoba menceritakan bahwa ilmuwan tidak hanya selalu berada di dalam laboratorium, tetapi menelusuri dan mengamati alam adalah bagian paling terpenting dalam pekerjaan mereka.
Karena bukan model profesional, tentu saja mereka merasa malu berpose di depan kamera. Berikut beberapa diantara para kandidat PhD yang terlibat dalam pemotretan.
BACA JUGA: Eksportir Australia Dukung Kuota Tahunan Impor Sapi Indonesia
Floret Meredith, adalah pakar e
Foto Floret Meredith. Foto: ABC, Corey Hague.
kologi dan kandidat PhD mengaku awalnya kurang tertarik untuk difoto, tetapi akhirnya ia menerima setelah menyukai konsepnya.
"Yang bagus dari pameran ini adalah kita bisa melihat bahwa ilmuwan itu adalah orang-orang biasa saja, sama seperti yang lainnya," jelas Meredith.
BACA JUGA: Semakin Banyak Yang Tidak Lulus Ujian Untuk Jadi Warga Negara Australia
Meredith berharap pengunjung yang melihat pameran mereka bisa mengamati lingkungan sekitar dan mendapatkan inspirasi.
"Saya ingin memberikan pesan bahwa kita semua bisa jadi ilmuwan," jelasnya.
"Kita semua memiliki peranan dalam mengamati dunia di sekitar kita."
Dan Hunter. Foto: ABC, Corey Hague.
Kandidat PhD Dan Hunter dikenal dengan sebutan 'Dingo man' oleh rekan-rekannya,. Mungkin karena karyanya yang meneliti sejumlah hewan-hewan asli di seluruh benua Australia.
Dalam fotonya untuk Wild Researchers, ia ditampilkan dalam hutan yang gelap sambil menyiapkan perlengkapan kamera. Ini adalah salah satu pekerjaannya untuk mempelajari lebih lanjut mengenai predator dan bagaimana berinteraksi dengan mamalia lainnya.
Ia mengatakan sangat senang dengan foto-foto yang menangkap realitas di hutan dan semak belantara.
"Orang-orang kadang menghabiskan waktu berbulan-bulan di lapangan dan tidak ada yang tahu tentang hal itu, jadi pameran ini bagus menceritakan cerita-cerita," kata Hunter yang berharap warga dapat menyadari pentingnya pekerjaan sebagai ilmuwan.
Rachael Quill. Foto: ABC, Corey Hague.
Sementara bagi peneliti Rachael Quill, ia pernah menggunakan matematika untuk mengetahui model kebakaran semak ekstrim.
Ia juga mencoba mengamati bagaimana kebakaran bereaksi terhadap angin dan pegunungan.
Lewat pameran ini, ia mencoba menjelaskan bagaimana penelitian dan pekerjaannya memiliki kaitan dengan kehidupan orang-orang lainnya.
"Ini cukup bagus untuk benar-benar mengerti mengapa kita melakukan sebuah pekerjaan dan mengapa pekerjaan kita menjadi penting bagi masyarakat."
"Tak hanya itu, pameran ini memberikan pesan bagaimana pekerjaan kita mungkin akan memberikan dampak suatu saat nanti," katanya.
Pameran foto The Wild Researchers akan berlangsung sampai 13 Desember mendatang di Australian Museum, Sydney.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Cegat Pesawat Militer AS yang Coba Masuki Teritori Udara