jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai aktif mengedukasi masyarakat mengenai aturan dan ketentuan di bidang kepabeanan dalam upaya menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif.
Kali ini, untuk mengenalkan Ceisa 4.0, Bea Cukai Banda Aceh mengadakan sosialisasi kepada importir, eksportir, pengusaha barang kena cukai, penyelenggara Kawasan Berikat, serta penyelenggara Pos Lalu Bea.
BACA JUGA: PPKM Darurat, Bea Cukai Amankan 1 Juta Batang Lebih Rokok Ilegal Ditutupi Garam
“Dengan adanya sistem baru ini, maka pengguna jasa dapat mengakses seluruh proses kepabeanan hanya dalam 1(satu) portal saja," kata Kepala Kantor Bea Cukai Banda Aceh Heru Djatmika di Aula Seulawah.
Selain itu, lanjut Heru, dengan Cesia 4.0 ini, pengguna jasa dapat mengakses dengan menggunakan browser dan tidak perlu menginstal aplikasi khusus pada personal computer atau gadget.
BACA JUGA: Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Bea Cukai Sosialisasikan Ketentuan Cukai
"Serta dapat melakukan tracking status dan cetak respons secara real time," jelasnya.
Heru menambahkan bahwa dengan diluncurkannya Ceisa 4.0 ini, diharapkan dapat meningkatkan layanan kepabeanan berupa simplifikasi pengajuan dokumen yang terstandar, transparan, dan sederhana.
BACA JUGA: Brigjen Tatang dan Ibunya Berpose Bareng Jenderal Andika, Lalu Ada Air Mata
Melalui sosialisasi ini, Heru berharap pengguna jasa dapat memahami proses kerja Ceisa 4.0 ini.
Bea Cukai Malang, Kamis (1/7), melakukan kegiatan sosialisasi bersama civitas akademika Universitas Islam Malang secara virtual.
Pada kesempatan ini dibahas mengenai peran dan tugas Bea Cukai sebagai trade facilitator dalam era digital.
Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai I Dian Purwanto memaparkan mengenai peran dan fungsi Bea Cukai, serta digitalisasi pelayanan Bea Cukai terkini.
“Kami berharap, dengan kegiatan ini, peran Bea Cukai lebih dikenal masyarakat. Tentunya, kami berharap dapat bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat untuk menjalankan tugas dan fungsi kami di era digital ini,” pungkas Dian.
Perwakilan Bea Cukai Pantoloan bersinergi dengan Yonif 711 Brigade Infanteri 22, untuk menjadi narasumber pada kegiatan yang dilaksanakan oleh pasukan TNI.
Kegiatan ini merupakan persiapan bagi pasukan TNI untuk menjadi Tim Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG.
“Sebagai aparatur sipil negara, kami tentunya mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan semangat dan dukungan untuk pasukan yang akan bertugas di perbatasan RI-PNG,” ujar Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Pantoloan M. Amaluddin. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy