jpnn.com, MOJOKERTO - Kebahagiaan tak terbendung dirasakan Supaat (71), warga Mojokerto yang menjadi salah satu calon jemaah haji menuju Tanah Suci.
Pria yang bekerja sebagai penjaga makam dan pencari bunga kamboja berhasil menabung penghasilan sehari - hari selama 10 tahun demi naji haji.
BACA JUGA: 20 Tahun Menabung, Tukang Pijat Akhir Naik Haji
Supaat selama ini menjaga dan membersihkan area pemakaman di kampung halaman di Desa Pohgurih, Kabupaten Mojokerto, Jatim.
Dia juga mengais rezeki dengan memilih satu per satu bunga kamboja yang berguguran di kompleks pemakaman tersebut.
BACA JUGA: Terharu..Tukang Sayur Rela Makan Kerak Nasi Demi Naik Haji
Bunga-bunga itu kemudian dikeringkan dan dijual kepada seorang pengepul, untuk dijadikan salah satu bahan kosmetik kecantikan.
Supaat mengaku, mulai mendaftar haji sejak tahun 2000 lalu.
"Saat itu, harga bunga kamboja sangat tinggi, yakni sebesar Rp 115 ribu rupiah per kilogram jadi bisa menabung," tuturnya.
BACA JUGA: 18 Tahun Menabung, Tukang Jahit Akhirnya Naik Haji
Dengan kegigihan dan kesabarannya mengumpulkan satu per satu bunga kamboja, Supaat bisa melunasi biaya haji.
"Dalam kurun waktu tujuh tahun saya lunasi," imbuhnya.
Tekad kakek dengan enam orang anak dan tiga cucu untuk berangkat ke tanah suci ini benar - benar kuat.
Pasalnya, selain dengan sabar menabung bertahun-tahun, pihak keluarga sempat mengkhawatirkan kondisi kesehatannya seusai menjalani operasi hernia yang dideritanya.
Namun berkat niat yang kuat, dia akhirnya bisa berangkat ibadah haji. (end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerja Banting Tulang, Akhir Buruh Tani Naik Haji
Redaktur & Reporter : Natalia