Menag Analogikan Pengeras Suara Masjid dengan Gonggongan Anjing, PA 212 Siap Demo

Kamis, 24 Februari 2022 – 16:29 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab dipanggil Gus Yaqut. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan terbaru Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut yang menganalogikan aturan pengeras suara masjid dengan gonggangan anjing kini menjadi viral.

Kubu Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang tak terima dengan pernyataan itu langsung bersiap menggelar aksi demo terhadap Menag.

BACA JUGA: Bicara Toa Masjid & Gonggongan Anjing, Menag Yaqut Didorong Minta Maaf ke Umat Islam

PA 212 mendorong agar Gus Yaqut segera turun dari posisi Menteri Agama.

 “Kami persiapkan untuk demo di Kementerian Agama untuk si Yaqut turun dan juga kami demo MUI untuk bisa mengeluarkan fatwanya,” kata Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin kepada wartawan, Kamis (24/2).

BACA JUGA: Menag Atur Pengeras Suara Masjid, Kubu Habib Rizieq Merespons Begini

Novel menyebut bukan kali ini saja Gus Yaqut membuat gaduh dengan pernyataan kontroversial.

“Kalau tidak bikin gaduh bukan Yaqut namanya yang selalu gagal paham dengan agamanya sendiri,” tegas Novel.

BACA JUGA: Menag Ilustrasikan Azan dengan Gonggongan Anjing, Fadli Zon Bereaksi Keras, Astagfirullah

Menurut dia, pernyataan Gus Yaqut ini lebih parah dari yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Sukmawati Soekarnoputri yang telah dilaporkan kasus penistaan agama.

“Sukmawati membandingkan azan dengan suara kidung, tetapi si Yaqut malah membandingkan dengan suara anjing,” ujar Novel.

Sebelumnya diketahui Gus Yaqut saat diwawancara media di Pekanbaru Riau sempat meminta agar volume pengeras suara masjid dan musala diatur maksimal 100 dB (desibel).

Selain itu, waktu penggunaan disesuaikan di setiap waktu sebelum azan.

Hal itu dia sampaikan merespons edaran yang dikeluarkannya mengatur penggunaan toa di masjid dan musala.

Namun, dia kemudian mencontohkan suara-suara lain yang bisa menimbulkan gangguan. Salah satunya suara gonggongan anjing.

"Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan.Speakerdi musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu," kata Yaqut. (cuy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Natalia
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler