Menag Berharap Pramuka Santri Jadi Pemimpin Masa Depan

Kamis, 25 Oktober 2018 – 11:05 WIB
Para peserta Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) V di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayoeti-Musa, Sungai Gelam, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (25/10). Foto: Ist

jpnn.com, MUARO JAMBI - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka secara resmi Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) V. Lukman dalam sambutannya mendoakan para peserta pramuka santri bisa menjadi pemimpin bangsa di masa depan.

“Saya bangga terhadap adik-adik pramuka santri yang aktif berpramuka di pondok pesantren. Semoga dari kalian lahir pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan,” kata Menag pada Acara Pembukaan PPSN V di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayoeti-Musa, Sungai Gelam, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (25/10/2018).

BACA JUGA: Bendera Tauhid Dibakar, Menag Imbau Jangan Ada Demonstrasi

Sebelum memberikan sambutan, Menag sempat melakukan pemeriksaan barisan terhadap sedikitnya 3.000 peserta dari 34 provinsi seluruh Indonesia.

Acara pembukaan dihadiri Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso, Plt Gubernur Jambi Fachrori Umar, Dirjen Pendis Kemenag Kamarudin Amin, perwakilan Kwarda seluruh Indonesia, Kepala Kanwil Kemenag seluruh Indonesia, dan para ulama se-Jambi.

BACA JUGA: Iluni UI: Indonesia Butuh Pemimpin yang Mempersatukan

Menag juga berpesan, pramuka santri harus selalu menebarkan kedamaian untuk Indonesia kuat dan bermartabat. Mengingat, sejarah pondok pesantren yang lekat dengan spirit patriotisme dan nasionalisme.

“Jadilah Pramuka Santri yang berkarakter dan berintegritas. Bukan hanya berpikir untuk diri sendiri tapi juga berbuat bagi orang lain,” ujar Menag.

BACA JUGA: Kampanye di Ponpres, Begini Reaksi Menag

Menurut Menag, ajang PPSN merupakan kesempatan yang baik untuk pramuka santri menjalin jaringan, ukhuwah islamiyah dan wathoniyah agar tercipta Indonesia yang lebih baik.

Menag juga menyampaikan, pada momentum PPSN kali ini, pihaknya mengajak semua pihak agar Pramuka sebagai sebuah gerakan, bukan hanya sebagai milik pemerintah, tapi juga masyarakat keseluruhan.

"Semua pihak harus berkontribusi bagaimana menanamkan Dasa Dharma Pramuka dalam berbangsa dan bernegara. Bukan hanya dibacakan saat upacara, tapi diimplementasikan secara riil," papar mantan Wakil Ketua MPR RI ini.

Tak lupa, Menag juga mendoakan para korban musibah di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Palu, Sulawesi Tengah.

"Mari kita doakan juga para saudara kita yang terkena musibah di Lombol dan Palu, semoga mereka yang selamat diberikan ketabahan dan secepatnya bisa beraktivitas normal, dan mereka yang tidak selamat bisa mendapat ampunan dari Allah SWT," tutur Menag.

Sebelum acara pembukaan, ribuan pramuka santri melakukan Deklarasi Santri Damai. Deklarasi dibacakan Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Basnang Said yang diucap ulang secara serentak oleh peserta PPSN.


Rabu (24/10) malam para Pramuka Santri mengikuti Istighosah dan doa bersama. Diawali dengan bacaan salawat nabi dan pembacaan surat Yasin, istighosah berjalan penuh khidmat. Tampak para pramuka santri, bersama-sama melantunkan bacaan surat Yasin dan diakhiri dengan doa bersama untuk kedamaian negeri Indonesia.  

PPSN 2018 resmi dimulai 24 Oktober hingga 30 Oktober. Di hari pertama pelaksanaan, sejak siang hingga sore hari para pramuka santri berlomba pionering, kuliner nusantara, dan tanam pohon.

Hari ini, selain acara pembukaan juga digelar pemecahan rekor MURI, karnaval budaya, festival film pendek, festival teknologi, festival drama islami, dan khatmul quran.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jabat Kwarnas Pramuka, Buwas Diminta Mundur dari Bulog


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler