Menag Bujuk Saudi tak Paksakan Paspor Hijau

Sabtu, 14 Februari 2009 – 19:10 WIB

JAKARTA – Keputusan pemerintah Arab Saudi untuk menerapkan penggunaan paspor hijau kepada seluruh jemaah haji dari luar Mekah mendapat protes dari pemerintah IndonesiaMengeri Agama sudah berkirim surat kepada pemerintah Arab Saudi agar memberikan toleransi musim haji tahun ini tetap menggunakan paspor coklat bagi Indonesia, karena termaktub dalam undang-undang penyelenggaraan haji dan imigrasi di Indonesia.

“Bila kita ikuti aturan pemerintah Arab Saudi itu kita akan melanggar aturan

BACA JUGA: Depag Cari Maskapai Selain Garuda dan Saudi Airlines

Tapi kalau tidak diikuti kita tak bisa masuk ke Tanah Suci
Makanya solusi yang disampaikan ialah meminta kepada pemerintah Arab Saudi agar tahun ini jemaah Indonesia tetap menggunakan paspor coklat bukan paspor hijau, paspor internasional biasa,” papar Menag Maftuh Basyuni.

Sebab, kata Maftuh, untuk mengubah UU tentang haji dan imigrasi tak gampang, perlu pembahasan oleh DPR

BACA JUGA: ONH Turun Tergantung Avtur

Sementara, 2009 merupakan tahun pesta demokrasi yang sulit bagi DPR untuk meluangkan waktu membahas merevisi UU haji dalam waktu singkat
”Pemerinath Arab Saudi telah menetapkan tahun ini tidak ada warga asing yang menggunakan paspor lain kecuali paspor internasional tanpa terkecuali, siapa pun yang datang kesana, Indonesia dikenakan paspor hijau, kita ada UU 13/2008 tentang penyelenggaraan haji dan UU 43/1999 tentang keimigrasian,” cetusnya.

“Nah, parpor berwarna hitam dan paspor haji berwarna hijau, UU 13/2008 menyebutkan setiap WNI yang ingin menyelenggarakan haji harus menggunakan paspor haji, jadi ada dua aturan yang bertentangan

BACA JUGA: Stimulus Ekonomi Tidak Selesaikan Masalah

Jalan keluarnya kita minta toleransi waktu kepada pemerinah Arab agar tahun ini kita tidak gunakan aturan merekaKita tetap gunakan UU Indonesia, karena harus revisi UU, tahun 2009 ini adalah tahun politik, sulit ketemu DPR,” paparnya.

Kalau tak direstui pemerintah Arab? “Kita tidak mau berandai-andai, mudah-mudahan permintaan kita disetujuiMakanya mohon doa, doanya wartawan itu kan mustajab, ha..ha..,” beber Maftuh, yang juga mewarning travel nakal akan ditindak.(gus/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jejak Preman Medan, dari Wartawan ke Senayan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler